Dorong Ambisi Iklim Global di COP26, Inggris Luncurkan Program Presidensi

Selasa, 26 Oktober 2021 - 19:18 WIB
loading...
Dorong Ambisi Iklim Global di COP26, Inggris Luncurkan Program Presidensi
Inggris luncurkan program presidensi untuk mendorong ambisi iklim global di COP26. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
JAKARTA - Inggris telah meluncurkan program acara Kepresidenannya untuk KTT COP26 selama dua minggu, yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia dari 31 Oktober - 12 November.

Program ini dimulai dengan KTT Pemimpin Dunia pada 1-2 November, oleh tuan rumah yaitu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Acara ini dihadiri lebih dari 120 pemimpin yang telah mengkonfirmasikan kehadiran mereka, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Semua pemimpin dunia telah didorong untuk menetapkan aksi yang ambisius untuk mengurangi emisi - termasuk nol bersih dan batu bara, mobil, dan pohon, meningkatkan aksi untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan memobilisasi keuangan, serta secara kolektif menandakan komitmen mereka untuk mempertahankan tujuan penting Perjanjian Paris guna membatasi kenaikan suhu global di bawah 2C, dan sebisa mungkin mendekati 1,5C.

Bersamaan dengan beberapa negosiasi formal, acara program kepresidenan yang berlangsung selama dua minggu ini akan menyoroti bagaimana semua lapisan masyarakat dan ekonomi global mendukung aksi iklim yang ambisius.



Serangkaian acara- acara ini juga akan membahas beberapa tema utama yaitu keuangan, beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, transisi energi, alam dan penggunaan lahan, gender, dan kaum muda. Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak yang akan membuka di hari pertama, dengan tema pembahasan mengenai bagaimana pendanaan dapat tersedia untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris, dan kementerian di pemerintahan Inggris akan menghadiri acara secara keseluruhan selama dua minggu.

Acara lainnya termasuk mendorong diskusi tentang peralihan dari batu bara ke energi bersih; menanggapi laporan IPCC baru-baru ini yang akan dibahas di hari Sains dan Inovasi; dan pertemuan menteri pendidikan dan perubahan iklim dengan kaum muda untuk membahas pentingnya pendidikan dalam menciptakan masa depan yang positif terhadap iklim.

Pada hari Adaptasi, Loss & Damage, komunitas garis depan akan membagikan pengalaman mereka mengenai dampak terburuk dari perubahan iklim. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tingkat kementerian terkait upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Peserta KTT juga akan dapat terinspirasi oleh lebih dari 80 Paviliun yang akan ditampilkan oleh negara-negara, masyarakat sipil dan organisasi internasional yang menyelenggarakan program acara mereka sendiri, termasuk Indonesia.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2105 seconds (0.1#10.140)