Agen Ikonik Mossad Yael Man Meninggal, Berjasa dalam Pembunuhan 100 'Teroris'

Senin, 30 Agustus 2021 - 14:08 WIB
loading...
Agen Ikonik Mossad Yael Man Meninggal, Berjasa dalam Pembunuhan 100 Teroris
Yael Man, agen ikonik Mossad Israel meninggal. Agen wanita ini berjasa dalam operasi militer Israel di Lebanon 1973 yang tewaskan lebih dari 100 orang. Foto/Israel Hayom
A A A
TEL AVIV - Yael Man, agen ikonik Mossad Israel, meninggal pada usia 85 tahun, kemarin. Aksi agen wanita ini berkontribusi dalam pembunuhanlebih dari 100 orang yang dianggap "teroris", termasuk tiga petinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Selama bertugas di badan intelijen Israel, Mossad, Yael Man mengumpulkan informasi intelijen yang sangat penting untuk serangan Israel di Lebanon tahun 1973.



Bagi negara Yahudi tersebut, sosok Yael Man dianggap sebagai pahlawan nasional.

Yael Man bertugas sebagai agen yang menyamar di Lebanon dan mengumpulkan intelijen tentang PLO dengan kedok penulis skenario Inggris.

Dari hasil pekerjaannya, militer Zionis sukses meluncurkan operasi tahun 1973 di Lebanon yang juga dikenal sebagai Operation Spring of Youth. Operasi itulah yang menewaskan tiga pemimpin tertinggi PLO serta 100 orang lainnya yang dicap teroris oleh Israel.

Yael Man kembali ke Israel beberapa hari setelah operasi itu agar tidak membahayakan dirinya dan agen lain yang terlibat. Dia disambut di Israel sebagai pahlawan nasional. Setelah kembali, dia menikah dengan guru bahasa Ibrani-nya.



Lahir di Kanada pada tahun 1936, Yael Man berimigrasi ke Israel pada tahun 1968 pada usia 31 tahun. Dia direkrut menjadi Mossad pada tahun 1971 dan bertugas sebagai agen intelijen selama 15 tahun.

Mantan Perdana Menteri dan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Ehud Barak, yang memimpin pasukan tentara selama Operation Spring of Youth memberikan penghormatan untuk Yael Man.

"Legenda berjalan tentang keberanian, ketenangan, dan profesionalisme. Dia menyelesaikan intelijen kami untuk Operation Spring of Youth untuk melenyapkan pemimpin teroris di Beirut," katanya seperti dilansir Israel Hayom.

"Dia ada di sana saat kami mendekat untuk memastikan mereka [para teroris] memang berada di apartemen mereka dan tinggal di daerah itu agar tidak meninggalkan tanda. Keberanian tanpa akhir. Semoga ingatan [tentangnya] menjadi berkah."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1904 seconds (0.1#10.140)