Krisis Ekonomi Picu Ketegangan, Korut Bakal Gelar Sidang Parlemen

SEOUL - Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara (SPA), parlemen negara yang terisolasi itu, akan bertemu pada 28 September mendatang untuk membahas kebijakan ekonomi dan masalah lainnya di tengah krisis ekonomi yang meningkat. Hal itu dilaporkan kantor berita Korea Utara (Korut), KCNA.

"Agenda sidang adalah modifikasi dan suplemen dari rencana ekonomi nasional, serta undang-undang yang berkaitan dengan pembangunan kota serta negara, pendidikan dan daur ulang," kantor berita KCNA melaporkan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/8/2021).

Parlemen Korut jarang melakukan sidang dan biasanya berfungsi untuk menyetujui keputusan tentang isu-isu seperti struktur pemerintahan dan anggaran yang telah dibuat oleh Partai Buruh yang berkuasa di negara itu, yang anggotanya merupakan mayoritas besar anggota majelis.



"Keputusan untuk mengadakan sidang parlemen datang pada pertemuan pleno komite tetap SPA pada hari Selasa," kata KCNA.

Menurut perkiraan bank sentral Korea Selatan (Korsel) ekonomi Korut mengalami kontraksi terbesar dalam 23 tahun pada tahun 2020 karena dihantam oleh sanksi PBB yang berkelanjutan, tindakan penguncian COVID-19, dan cuaca buruk.

Korut sendiri belum mengkonfirmasi kasus COVID-19, tetapi menutup perbatasannya dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat, memandang pandemi sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.

Pada bulan Juni, pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan negara itu menghadapi situasi pangan yang "tegang", dengan alasan pandemi dan topan tahun lalu. Musim panas ini Korut telah dihantam putaran badai yang merusak, meningkatkan kekhawatiran bahwa panen dapat terpengaruh.