Desakan Menkes Inggris Agar Orang Tidak 'Takut Dari' Covid-19 Picu Kemarahan Publik

Minggu, 25 Juli 2021 - 22:05 WIB
loading...
Desakan Menkes Inggris Agar Orang Tidak Takut Dari Covid-19 Picu Kemarahan Publik
Tuduhan ini datang setelah Sajid Javid mendesak orang untuk melakukan vaksinasi dan belajar untuk hidup bersama, daripada takut terhadap Covid-19. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Menteri Kesehatan Inggris , Sajid Javid dituduh menghina korban Covid-19. Tuduhan ini datang setelah ia mendesak orang untuk melakukan vaksinasi dan belajar untuk hidup bersama, daripada takut terhadap Covid-19.

Javid melalui akun Twitternya mengatakan bahwa dia telah pulih dari Covid-19. Dia menuturkan, bisa pulih dengan cepat dan hanya mengalami gejala ringan karena dia sudah melakukan vaksinasi.

"Gejalanya sangat ringan, berkat vaksin yang luar biasa.Tolong, jika Anda belum, segera lakukan vaksinasi, karena kita belajar untuk hidup dengan, daripada takut, virus ini," ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (25/7/2021).

Namun, pernyataan Javid tersebut mengundang kontroversi. Angela Rayner, Wakil Pemimpin Partai Buruh, adalah salah satu dari beberapa anggota parlemen dari partai-partai oposisi dan orang-orang yang kehilangan anggota keluarga karena pandemi yang mengkritik penggunaan frasa "takut dari".

“127.000 orang telah meninggal karena virus ini, puluhan ribu di antaranya masih akan ada di sini jika bukan karena kegagalan bencana pemerintah Anda,” katanya.

“Jadi, beraninya Anda merendahkan orang karena berusaha menjaga diri mereka sendiri dan keluarga mereka tetap aman," tukasnya.

Inggris, yang memiliki salah satu angka kematian resmi Covid-19 tertinggi, telah mengubah strateginya untuk memerangi virus itu dari menggunakan pembatasan untuk membatasi penyebarannya menjadi membuka masyarakat dengan harapan vaksin akan melindungi kebanyakan orang dari penyakit serius.

Kasusnya tetap tinggi, tetapi begitu juga penyerapan vaksin Covid-19 dan para pejabat berpendapat perubahan itu diperlukan untuk membantu bisnis di sektor-sektor seperti perhotelan dan ekonomi malam hari.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)