Pakar Sebut Keputusan Denmark Bantu AS Mata-matai Sekutu sebagai Skandal Besar

Senin, 31 Mei 2021 - 21:42 WIB
loading...
Pakar Sebut Keputusan Denmark Bantu AS Mata-matai Sekutu sebagai Skandal Besar
Sejumlah pakar menyebut keputusan Denmark untuk membantu Amerika Serikat (AS) memata-matai sekutu mereka adalah skandal besar. Foto/Ist
A A A
KOPENHAGEN - Sejumlah pakar menyebut keputusan Denmark untuk membantu Amerika Serikat (AS) memata-matai sekutu mereka adalah skandal besar. Denmark dilaporkan membantu AS memata-matai politisi dan pejabat tinggi di Jerman, Swedia, Norwegia dan Prancis.

Thomas Wegener Friis, peneliti intelijen dari Universitas Denmark Selatan menyebutnya sebagai "skandal intelijen" bahwa Denmark tampaknya memberikan akses kepada salah satu sekutunya untuk memata-matai sekutunya yang lain.

“Pertanyaannya adalah seberapa banyak kita harus berkorban di atas altar itu untuk membuat kita berteman baik dengan satu otoritas AS, NSA. Menjual perak warisan kita dalam hal persahabatan membutuhkan harga yang sangat tinggi," ujarnya.

Peneliti dalam hubungan aliansi dari Universitas Denmark Selatan, Jens Ringsmose menggambarkan kasus tersebut sebagai "sangat berbahaya" bagi pemerintah Denmark.

Untuk menekankan urgensi situasi, Ringsmose membandingkan Denmark dengan "kutu yang menempel di antara dua paku".

Laporan, yang pertama kali disampaikan oleh Danmarks Radio (DR) itu juga memicu reaksi dari whistleblower Edward Snowden, yang memperingatkan upaya mata-mata NSA.

“Kalau saja ada alasan untuk menyelidiki ini bertahun-tahun yang lalu. Oh, mengapa tidak ada yang memperingatkan kami," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (31/5/2021).

Sementara itu, Menteri Negara Urusan Eropa Kementerian Luar Negeri Prancis, Clement Beaune, menyebut kemungkinan kampanye mata-mata AS terhadap politisi Eropa sebagai hal yang sangat serius, dan menyerukan verifikasi lebih lanjut atas informasi tersebut.

“Fakta potensial ini sangat serius. Ini perlu diperiksa,” kata Beaune. Dia menambahkan, jika dikonfirmasi, maka tak menutup kemungkinan ada konsekuensi serius terhadap Denmark.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)