Wanita India Diperkosa Beramai-ramai lalu Digantung Telanjang di Tiang Listrik

Jum'at, 28 Mei 2021 - 13:38 WIB
loading...
Wanita India Diperkosa Beramai-ramai lalu Digantung Telanjang di Tiang Listrik
Seorang wanita India diperkosa sejumlah pria kemudian digantung tanpa busana di tiang listrik. Foto/Ilustrasi SINDOnews.com
A A A
SAMASTIPUR - Seorang wanita di Bihar, India , diperkosa beramai-ramai oleh sejumlah pria. Korban juga dipukuli hingga dalam kondisi kritis dan digantung tanpa busana di tiang listrik untuk membiarkannya meninggal.

Serangan keji ini terjadi di desa Chakhabib Rudhiya di Samastipur, Bihar, pada hari Selasa lalu.



Para tersangka menargetkannya ketika dia berjalan menuju toilet umum terdekat di daerah tersebut.

Setelah memerkosa korban, para tersangka menggantungnya di tiang listrik di desa tersebut untuk membiarkannya meninggal. Namun, penduduk desa kemudian menemukannya dalam keadaan tidak sadar dan kritis.

Kasus ini terjadi di wilayah hukum kantor polisi Vibhutipur di Samastipur. Korban yang awalnya berjalan menuju toilet umum pada pagi hari dicegat dan dibawa pergi ke area terpencil di mana para tersangka menyerangnya.

Mengutip laporan India Today, kemarin (27/5/2021), daat korban melawan pemerkosaan, dia dipukuli dan juga diancam akan dibunuh. Perhiasan korban juga dirampas dan telanjangi sebelum akhirnya digantung di tiang listrik dalam kondisi kritis.

Penduduk desa yang menemukan korban bergegas membawanya ke sebuah rumah sakit di Dalsinghsarai, tetapi kemudian dirujuk ke rumah sakit lain tempat dia menjalani perawatan.



Kondisinya tetap kritis dan dia tidak dapat berbicara.

Ada upacara pernikahan di kediaman korban dan ada sejumlah buruh yang bekerja untuk pendirian tenda. Penduduk setempat mengeklaim bahwa para buruh itulah yang berada di balik serangan keji terhadap korban.

Penduduk desa kemudian menangkap 7 buruh itu menyerahkan mereka kepada polisi atas kecurigaan mereka. Polisi sekarang sedang memeriksa para buruh.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)