China Cium Aroma Politik di Balik Seruan Investigasi Asal Usul Covid-19 Biden

Jum'at, 28 Mei 2021 - 01:19 WIB
loading...
China Cium Aroma Politik di Balik Seruan Investigasi Asal Usul Covid-19 Biden
China mencium aroma politik di balik seruan investigasi asal usul Covid-19 Presiden AS Joe Biden. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
BEIJING - China menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bermain politik dan melalaikan tanggung jawabnya dalam menyerukan penyelidikan baru terhadap asal-usul pandemi virus Corona baru yang pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan, perintah Presiden Joe Biden menunjukkan AS tidak peduli tentang fakta dan kebenaran, juga tidak tertarik pada penelusuran asal ilmiah yang serius.

Zhao juga mengatakan AS harus membuka diri untuk penyelidikan laboratorium biologisnya, termasuk di Direktorat Riset Pertahanan Biologis Naval Medical Research Center di Fort Detrick di negara bagian Maryland.

"Pihak AS mengklaim bahwa mereka ingin China berpartisipasi dalam penyelidikan internasional yang komprehensif, transparan, dan berbasis bukti," kata Zhao.

“Kami ingin meminta pihak AS untuk melakukan hal yang sama seperti China dan segera bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia tentang penelitian penelusuran asal secara ilmiah,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Jumat (28/5/2021).



Zhao mengatakan posisi pemerintah AS datang dengan mengabaikan fakta dan sains, sementara sama sekali mengabaikan keraguan atas pekerjaan penelusuran asal-usul dan kegagalan respons pandemi di AS.

"Ini sepenuhnya menunjukkan bahwa pihak AS tidak peduli dengan fakta dan kebenaran, juga tidak tertarik pada penelusuran asal usul ilmiah yang serius, tetapi ingin menggunakan epidemi untuk terlibat dalam stigmatisasi dan manipulasi politik, dan mengelak dari tanggung jawab," ucap Zhao.

"Ini tidak menghormati sains dan tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan orang-orang, dan terlebih lagi, ini merusak kesatuan global dalam upaya memerangi epidemi," ia menambahkan.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)