Menlu Filipina kepada China: Keluar dari Laut China Selatan!

Selasa, 04 Mei 2021 - 14:53 WIB
loading...
Menlu Filipina kepada China: Keluar dari Laut China Selatan!
Kapal China terlihat berlabuh di Whitsun Reef di Laut China Selatan yang disengketakan pada 23 Maret 2021. Foto/CNN
A A A
MANILA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina , Teodoro Locsin, melalui sebuah pesan yang bertabur caci maki di Twitter menuntut kapal-kapal China keluar dari perairan Laut China Selatan (LCS) yang disengketakan. Ini adalah perang kata-kata terbaru dengan China atas sengketa Laut China Selatan .

Pernyataan keras Locsin ini seiring dengan protes Manila atas apa yang disebutnya sebagai kehadiran ilegal dari ratusan kapal China dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil Filipina.

"China, temanku, seberapa sopan aku bisa mengatakannya? Coba aku lihat ... O ... KELUAR," tweet Locsin di akun Twitter pribadinya seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (4/5/2021).

Locsin kerap menggunakan kata-kata kasar di media sosial. Untuk membela pernyataan terakhirnya, ia mengatakan: "Bahasa diplomatik yang biasa ramah tamah tidak menghasilkan apa-apa."

Ia juga menyamakan China dengan orang bodoh yang memaksa mendapatkan perhatian dari pria teman yang ingin menjadi teman.



Pernyataan itu datang ketika Departemen Luar Negeri (Deplu) Filipina menuduh penjaga pantai China melakukan "tindakan agresif" terhadap kapal-kapal Filipina yang terlibat dalam latihan maritim di dekat Beting Scarborough yang diperebutkan, yang dikendalikan Beijing dari Filipina pada 2012.

Scarborough yang dikuasai China adalah salah satu tempat penangkapan ikan terkaya di kawasan itu dan titik hotspot antara kedua negara, yang saling mengklaim.

Deplu Filipina itu mengatakan telah mengajukan protes diplomatik atas tindakan kapal China terhadap penjaga pantai negara Asia Tenggara tersebut selama patroli dan latihan di dekat terumbu karang bulan lalu.

Deplu Filipina mengatakan kehadiran kapal China itu merupakan "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Filipina".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)