45 Tewas Saat Memberikan Penghormatan Terakhir kepada Mantan Presiden Tanzania

Selasa, 30 Maret 2021 - 17:10 WIB
loading...
45 Tewas Saat Memberikan Penghormatan Terakhir kepada Mantan Presiden Tanzania
Sebanyak 45 orang tewas saat memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang mantan presiden Tanzania John Magufuli. Foto/Barrons
A A A
DODOMA - Polisi Tanzania mengumumkan bahwa 45 orang tewasakibatsaling dorongdi Dar el Salaam pada 21 Maret lalu saat pelayat memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang presiden John Magufuli .

Peristiwa itu terjadi ketika ribuan warga yang berduka mencoba masuk ke sebuah stadion di kota untuk mengucapkan penghormatan terakhir kepada pemimpin mereka, yang meninggal mendadak setelah sempat "hilang" secara misterius diumumkan pada 17 Maret.

"Ada banyak orang yang ingin masuk ke dalam stadion, dan ada juga yang tidak sabar. Mereka mencoba memaksa masuk dan itu mengakibatkan desak-desakan. Empat puluh lima orang tewas dalam kecelakaan itu," kata kepala kepolisian Dar es Salaam Lazaro Mambosasa.

"Lima dari korban tewas berasal dari keluarga yang sama," imbuh Mambosasa seperti dikutip dari Arab News, Selasa (30/3/2021).

Seorang wanita dan empat anak sebelumnya dilaporkan tewas dalam kecelakaan di Stadion Uhuru, meskipun jumlah korban sebenarnya dari peristiwa itu tidak diumumkan pada saat itu.



Mambosasa mengatakan beberapa lusin orang juga terluka dalam kecelakaan itu tetapi sebagian besar telah dipulangkan dari rumah sakit.

Jenazah Magufuli diangkut ke kota-kota besar Dar es Salaam, Dodoma, Zanzibar, Mwanza dan Geita, sebelum akhirnya dimakamkan di desa leluhurnya, Chato, di barat laut negara itu, pada 26 Maret.

Puluhan ribu orang keluar untuk memberi penghormatan, berbaris di jalan, menangis dan berlari di samping peti mati saat iring-iringan mobil militer melintasi kota-kota.

Insiden desak-desakkan terjadi pada hari kedua penghormatan di Stadion Uhuru di Dar es Salaam, ketika publik diizinkan untuk memberikan penghormatan.

Magufuli meninggal pada usia 61 karena apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai kondisi jantung, setelah hilang secara misterius selama hampir tiga minggu, dan pertanyaan tetap mengenai penyebab sebenarnya kematiannya yang menurut pihak oposisi disebabkan COVID-19.

Wakil Magufuli, Samia Suluhu Hassan dilantik sebagai presiden wanita pertama negara itu, dan memimpin upacara pemakaman untuk mengucapkan selamat tinggal.



Pemakaman kenegaraan diadakan di ibu kota Dodoma, sehari setelah insiden, dihadiri oleh para pemimpin dari seluruh benua Afrika.

Magufuli dipuji karena perjuangannya melawan korupsi dan proyek infrastruktur besar-besaran, tetapi dikritik karena menghambat demokrasi dan tindakan keras terhadap media, masyarakat sipil, dan oposisi.

Warisannya juga dirusak oleh penolakannya terhadap pandemi COVID-19, yang membuat Tanzania menolak mengeluarkan data atau mengambil tindakan apa pun untuk membatasi penyebaran virus.

Hassan telah berjanji untuk "memulai di mana Magufuli berakhir" dan semua mata tertuju pada potensi perubahan pada kebijakan negara dan keterbukaan terkait COVID-19.

Pada hari Selasa ia menunjuk Menteri Keuangan Philip Mpango sebagai wakilnya, yang perlu disahkan oleh parlemen.

Mpango bulan lalu muncul dalam video tengah batuk dan terengah-engah pada konferensi pers di luar rumah sakit untuk menghilangkan rumor dia telah meninggal karena COVID-19.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1779 seconds (0.1#10.140)