Militan Simpatisan ISIS Serbu Hotel di Mozambik, 180 Orang Terjebak

Minggu, 28 Maret 2021 - 10:49 WIB
loading...
Militan Simpatisan ISIS Serbu Hotel di Mozambik, 180 Orang Terjebak
Militan simpatisan ISIS menyerang sebuah hotel di Mozambik menyebabkan 180 orang terjebak selama tiga hari. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MAPUTO - Serangan militan simpatisan ISIS membuat lebih dari 180 orang, termasuk warga asing, terjebak di sebuah hotel di Mozambik selama tiga hari.

Karyawan asing yang bekerja pada proyek pembangunan terminal LNG Total Prancis termasuk di antara mereka yang terjebak di sebuah hotel di Mozambik utara yang telah dikepung oleh militan.

Kota pesisir Palma di Mozambik utara yang terletak tidak jauh dari perbatasan Tanzania dikuasai oleh gerilyawan Islam awal pekan ini. Sebuah kelompok ekstremis lokal, yang dikenal sebagai al-Shabab melancarkan serangan terkoordinasi yang melibatkan 100 militan di tiga cabang kota itu.

Sekedar informasi, kelompok ini tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok senama di Somalia.

Kementerian Pertahanan Mozambik mengonfirmasi serangan pada 25 Maret itu dan mengatakan pasukannya bekerja tanpa lelah untuk memulihkan keamanan dan ketertiban secepat mungkin. Namun, operasi tersebut tampaknya masih berlangsung karena belum ada laporan tentang para ekstremis yang terusir ke luar kota.



“Hampir seluruh kota hancur. Banyak orang meninggal. Saat penduduk setempat melarikan diri ke hutan, pekerja dari perusahaan LNG, termasuk orang asing, berlindung di hotel Amarula di mana mereka menunggu untuk diselamatkan,” kata seorang pekerja lokal kepada kantor berita AFP yang dinukil Russia Today, Minggu (28/3/2021).

Human Rights Watch, mengutip para saksi, mengatakan bahwa mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan ketika para militan yang sebelumnya berjanji setia kepada Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) menembak tanpa pandang bulu ke orang dan bangunan.

Jumlah pasti korban akibat serangan itu masih belum diketahui karena media melaporkan bahwa sebagian besar kota telah dibakar. Setidaknya satu warga negara Afrika Selatan tewas dalam serangan itu, menurut media Afrika Selatan yang juga melaporkan bahwa Presiden negara itu Cyril Ramaphosa akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi tersebut.

Media lokal juga mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) berpotensi dikirim ke negara tetangga Mozambik untuk membantu militer lokal dalam operasi mereka. Namun, tidak ada konfirmasi resmi dari laporan ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2013 seconds (0.1#10.140)