AS Berharap WHO Kembali Lakukan Penyelidikan Asal-usul Covid-19 di China

Kamis, 25 Maret 2021 - 15:52 WIB
loading...
AS Berharap WHO Kembali...
Amerika Serikat (AS) mengatakan penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul pandemi Covid-19 memerlukan studi lebih lanjut. Foto/REUTERS
A A A
JENEWA - Amerika Serikat (AS) mengharapkan penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul pandemi Covid-19 memerlukan studi lebih lanjut. Ini termasuk kunjungan kembali ke China.

Marc Cassayre, yang menjadi kepala perwakilan sementara AS untuk PBB di Jenewa, juga menyuarakan harapan bahwa misi yang dipimpin WHO ke pusat kota Wuhan pada Januari hingga Februari lalu memiliki akses ke data mentah dan kepada orang-orang yang diperlukan untuk membuat penilaian independen.

"Kami berharap ini akan didasarkan pada sains dan menjadi langkah nyata bagi dunia untuk memahami asal-usul virus sehingga kami dapat lebih mempersiapkan diri untuk pandemi di masa depan," kata Cassayre.

Cassayre, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (25/3/2021), mengharapkan pekerjaan lebih lanjut akan diperlukan untuk mengidentifikasi sumber Covid-19.

"Itu mungkin akan membutuhkan, seperti yang kita anggap, studi lebih lanjut dari tim, mungkin melakukan perjalanan ke China atau diskusi lebih lanjut," jelasnya.

Laporan panjang oleh tim, yang terdiri dari para ahli internasional dan rekan mereka dari China, diharapkan akan diterbitkan minggu ini.

Ben Embarek, seorang pejabat WHO yang memimpin misi tersebut, mengatakan bahwa virus itu mungkin berasal dari kelelawar, meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana virus itu sampai ke manusia. Dia juga secara efektif mengesampingkan kemungkinan kebocoran laboratorium.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus kemudian mengatakan bahwa "semua hipotesis tetap terbuka" dan menjanjikan transparansi penuh.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
34 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Khawatir Kapalnya...
AS Khawatir Kapalnya di Pasifik Ditenggelamkan China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved