Gempar, Wanita Buka Kaki Lebar-lebar di Depan Pria di Kereta Berlin

Sabtu, 27 Februari 2021 - 06:06 WIB
loading...
Gempar, Wanita Buka Kaki Lebar-lebar di Depan Pria di Kereta Berlin
Aktivis Elena Buscaino dan Mina Bonakdar berupaya melawan kebiasaan pria melebarkan kaki saat duduk di kereta Berlin. Foto/AFP
A A A
BERLIN - Seorang pria sedang duduk melebarkan kaki di dua kursi di kereta Berlin, Jerman , yang penuh sesak, tanpa peduli dengan kondisi sekelilingnya.

Tiba-tiba, dua wanita di depannya melebarkan kaki mereka, memperlihatkan tulisan besar di celana panjang mereka "Stop Spreading" atau “Berhenti Melebarkan Kaki”.

Aktivis bernama Elena Buscaino dan Mina Bonakdar itu sedang dalam misi menghentikan kebiasaan buruk para penumpang pria yang duduk dengan kaki melebar sehingga memakan dua kursi kereta sekaligus.



Kebiasaan pria melebarkan kaki itu membuat penumpang kereta lainnya, terutama wanita, tak mendapatkan kursi untuk duduk atau posisi duduknya menjadi sempit.



"Sangat mungkin untuk duduk dengan nyaman di angkutan umum tanpa mengambil dua kursi dengan melebarkan kaki Anda," ungkap Bonakdar, 25.



Aksi provokatif dua aktivis perempuan ini adalah bagian dari inisiatif yang lebih luas yang disebut Riot Pant Project yang menampilkan slogan-slogan yang dicetak di bagian paha celana panjang bekas.

Bonakdar dan Buscaino adalah mahasiswa desain. Mereka muncul dengan ide itu sebagai cara membantu wanita merebut kembali ruang publik yang sering didominasi pria.

Selain mengkampanyekan "Stop Spreading", slogan proyek tersebut mencakup "Beri kami ruang" dan "Maskulinitas beracun".

Pesan tulisan itu baru terlihat dengan cepat oleh target orang yang mereka tuju, saat aktivis menunjukkan selangkangan mereka.

"Hanya melalui peniruan, lawan bicara memahami efek dari perilakunya," ungkap Buscaino, 26.

Fenomena Kuno

Namun dia juga mengakui bahwa sangat sedikit pria yang segera mengubah postur mereka ketika membaca pada slogan-slogan tersebut, seperti yang diamati AFP di kereta bawah tanah Berlin.

"Mereka sering heran bahwa wanita berperilaku seperti itu di depan mereka," ujar dia yang berharap proyek tersebut setidaknya akan memberi mereka makanan untuk pikiran.

Bagi Bonakdar, hanya dengan mengenakan celana panjang saja memungkinkan wanita untuk "merasa lebih kuat dan percaya diri".

Meskipun mungkin tampak sepele bagi sebagian orang, masalah pria yang duduk dengan melebarkan kaki itu telah ada sejak awal munculnya angkutan umum.

"Duduklah dengan anggota tubuh Anda lurus, dan jangan dengan kaki Anda membentuk sudut 45 derajat, sehingga menempati ruangan bagi dua orang," papar artikel Times of London menyarankan sejak 1836 tentang etika di bus, seperti dikutip Clive DW Bulu di "Sejarah Garis Bakerloo".

Istilah "manspreading" diciptakan pada 2013 ketika pengguna kereta bawah tanah New York mulai memposting foto penumpang laki-laki yang acuh tak acuh dan penumpan lain di dekat mereka yang merengut.

Menurut studi tahun 2016 oleh Hunter College di New York City, 26% pengguna kereta bawah tanah pria di kota tersebut bersalah atas praktik tersebut, dibandingkan dengan kurang dari 5% wanita.

Kota metropolitan Amerika Serikat adalah salah satu yang pertama di dunia yang mencoba mulai mengurangi perilaku tersebut.

Pada 2014, Otoritas Transportasi Metropolitan meluncurkan kampanye yang menampilkan tanda-tanda dengan pesan, "Bung, Berhenti Lebarkan Kaki, Tolong".

Peran Gender

Kampanye serupa juga telah diluncurkan di Korea Selatan, Jepang, Istanbul, dan Madrid, di mana pelaku manspreading dihukum denda sejak 2017.

Kampanye tersebut telah memicu reaksi balik di internet, dengan para pria mengutip perbedaan biologis sebagai cara untuk membenarkan perlunya melebarkan kaki bahkan jika belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan argumen mereka.

“Sebaliknya, fenomena tersebut lebih berkaitan dengan peran gender dalam masyarakat,” ungkap Bettina Hannover, psikolog dan profesor di Universitas Bebas Berlin, pada AFP.

"Laki-laki duduk lebih posesif dan menunjukkan dominasi dengan posisi duduk mereka, sementara perempuan diharapkan mengambil lebih sedikit ruang dan yang terpenting berperilaku sopan," tutur dia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)