Menhan Israel: IDF Bersiap untuk Aksi Hentikan Iran Peroleh Bom Nuklir

Kamis, 25 Februari 2021 - 15:29 WIB
loading...
Menhan Israel: IDF Bersiap untuk Aksi Hentikan Iran Peroleh Bom Nuklir
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang bersiap mengambil tindakan terhadap Iran untuk menghentikan negara itu memperoleh bom nuklir . Persiapan militer Zionis itu disampaikan Gantz pada upacara pascasarjana untuk perwira baru IDF pada hari Rabu.

"IDF saat ini sedang bekerja untuk membangun pasukan kami dan mempersiapkan diri untuk skenario apa pun, termasuk skenario di mana kami perlu mengambil tindakan [operasional] untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir," katanya.



Gantz menekankan perlunya Israel bekerja dengan sekutunya untuk melawan ancaman Iran.

"Iran adalah masalah global dan regional sebelum hal lain, meskipun, itu pasti juga mengancam Israel," ujarnya, seperti dikutip The Jerusalem Post, Kamis (25/2/2021).

”Itulah mengapa kita perlu bekerja sama dengan sekutu kita; dengan Amerika Serikat (AS), dengan Eropa, dan dengan mitra baru kami di Timur Tengah.”

“Setiap kesepakatan antara kekuatan dunia dan Iran harus menjadi salah satu yang mengakhiri proyek nuklirnya, memungkinkan pengawasan dan inspeksi efektif jangka panjang, dan menghentikan kubu Iran di Suriah, Yaman dan Irak," kata Gantz.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi memperingatkan bahwa kebijakan Iran adalah isyarat dari niat untuk terus mengembangkan kemampuan nuklir secara tersembunyi.

Pernyataan Gantz dan Ashkenazi datang sehari setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan laporan tentang Iran, yang mengatakan negara itu telah memproduksi 17,6 kg. uranium diperkaya hingga 20 persen, seperti yang dikatakan Teheran awal tahun ini.



Laporan itu juga mengatakan bahwa partikel uranium ditemukan setidaknya di empat situs yang tidak diumumkan, dan Teheran tidak melaporkan di mana bahan nuklir tersebut saat ini berada.

Laporan itu datang pada hari yang sama ketika Iran mengumumkan tidak akan lagi mematuhi Protokol Tambahan untuk Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015, yang melembagakan inspeksi IAEA. Pemerintah Iran sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan IAEA untuk mengizinkan tiga bulan inspeksi lagi, tetapi mengingkari.

"Israel melihat langkah ini sebagai ancaman yang tidak bisa dibiarkan tanpa tanggapan," kata Ashkenazi. "Kami tidak akan pernah mengizinkan Iran memiliki kemampuan untuk memiliki senjata nuklir."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1948 seconds (0.1#10.140)