'Pencuri Akrobat' Gunakan Instagram untuk Merampok Orang Kaya
loading...
A
A
A
ROMA - Berhati-hatilah jika Anda gemar mengunggah foto-foto rumah atau apartemen dan segala isi di dalamnya ke media sosial . Salah-salah, rumah Anda akan disantroni oleh kawanan perampok.
Seperti yang terjadi di Italia. Sekelompok perampok di kota mode, Milan, diketahui memantau halaman Instagram milik orang-orang kaya dan terkenal untuk disantroni.
Kelompok yang dikenal sebagai "pencuri akrobat" itu memeriksa foto-foto selebriti untuk menemukan titik masuk, menggunakan lokasi yang ditandai untuk mencari tahu di mana mereka tinggal dan kapan mereka akan keluar.
Mereka dijuluki sebagai pencuri akrobat karena kepiawaian dan kelincahannya memanjat bagian luar gedung.
Sebuah rekaman yang dirilis oleh pejabat setempat menunjukkan bagaimana kawanan perampok itu memanjat gedung apartemen.
Di antara para korban adalah pembawa acara TV Diletta Leotta dan pesepakbola Achraf Hakimi.
Satu tersangka berhasil ditangkap pada Januari lalu, dan tiga lainnya pada Rabu kemarin. Mereka, termasuk seorang remaja berusia 17 tahun, akan hadir di Pengadilan Remaja seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/2/2021).
Selain menggunakan data geolokasi dari postingan Instagram, polisi percaya bahwa kelompok tersebut memeriksa foto-foto itu untuk menentukan jenis jendela yang dimiliki korban, untuk merencanakan bagaimana mereka masuk.
Rekaman CCTV dari aksi mereka pada bulan Desember yang dirilis oleh polisi menunjukkan seorang pria memanjat sebuah gedung apartemen, sementara seorang lainnya tetap berada di bawah dan mengawasi.
Jaksa Francesca Crupi mengatakan kepada wartawan bahwa dua anggota lain sedang menunggu di dalam apartemen.
"Dia mengenakan sarung tangan lateks dan dengan cepat memanjat tiang dan menuju jendela di lantai pertama, memaksanya terbuka dan memasuki rumah," kata Crupi seperti disitir dari The Guardian.
Pencuri kemudian membuka pintu depan rumah untuk anggota kawanan lainnya, dan bersama-sama mereka memasukkan barang jarahan mereka ke dalam koper milik korban sebelum melarikan diri.
Perampokan pertama terjadi pada 6 Juni tahun lalu, ketika kelompok tersebut berhasil menggasak barang-barang milik Leotta - termasuk perhiasan, tas tangan desainer, dan jam tangan Rolex. Jika semuanya di total mencapai sekitar Rp2,5 miliar.
Enam bulan kemudian, pada bulan Desember, mereka menggunakan metode yang sama untuk masuk ke rumah Eleonora Incardona, seorang influencer dan mantan saudara ipar Leotta.
Media Italia melaporkan mereka mencuri sembilan tas, dua ikat pinggang, lima syal, dua anting, dua bros, kalung, gelang, dompet, koper dan uang tunai sekitar Rp16 juta. Total kerugian yang dicapai bernilai puluhan ribu euro.
Kelompok ini juga diduga berada dibalik perampokan beberapa jam tangan milik Hakimi, yang dipindahkan ke Inter Milan dari Borussia Dortmund pada bulan September dan telah tinggal di akomodasi sementara pada saat pencurian pada bulan November lalu.
Seperti yang terjadi di Italia. Sekelompok perampok di kota mode, Milan, diketahui memantau halaman Instagram milik orang-orang kaya dan terkenal untuk disantroni.
Kelompok yang dikenal sebagai "pencuri akrobat" itu memeriksa foto-foto selebriti untuk menemukan titik masuk, menggunakan lokasi yang ditandai untuk mencari tahu di mana mereka tinggal dan kapan mereka akan keluar.
Mereka dijuluki sebagai pencuri akrobat karena kepiawaian dan kelincahannya memanjat bagian luar gedung.
Sebuah rekaman yang dirilis oleh pejabat setempat menunjukkan bagaimana kawanan perampok itu memanjat gedung apartemen.
Di antara para korban adalah pembawa acara TV Diletta Leotta dan pesepakbola Achraf Hakimi.
Satu tersangka berhasil ditangkap pada Januari lalu, dan tiga lainnya pada Rabu kemarin. Mereka, termasuk seorang remaja berusia 17 tahun, akan hadir di Pengadilan Remaja seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/2/2021).
Selain menggunakan data geolokasi dari postingan Instagram, polisi percaya bahwa kelompok tersebut memeriksa foto-foto itu untuk menentukan jenis jendela yang dimiliki korban, untuk merencanakan bagaimana mereka masuk.
Rekaman CCTV dari aksi mereka pada bulan Desember yang dirilis oleh polisi menunjukkan seorang pria memanjat sebuah gedung apartemen, sementara seorang lainnya tetap berada di bawah dan mengawasi.
Jaksa Francesca Crupi mengatakan kepada wartawan bahwa dua anggota lain sedang menunggu di dalam apartemen.
"Dia mengenakan sarung tangan lateks dan dengan cepat memanjat tiang dan menuju jendela di lantai pertama, memaksanya terbuka dan memasuki rumah," kata Crupi seperti disitir dari The Guardian.
Pencuri kemudian membuka pintu depan rumah untuk anggota kawanan lainnya, dan bersama-sama mereka memasukkan barang jarahan mereka ke dalam koper milik korban sebelum melarikan diri.
Perampokan pertama terjadi pada 6 Juni tahun lalu, ketika kelompok tersebut berhasil menggasak barang-barang milik Leotta - termasuk perhiasan, tas tangan desainer, dan jam tangan Rolex. Jika semuanya di total mencapai sekitar Rp2,5 miliar.
Enam bulan kemudian, pada bulan Desember, mereka menggunakan metode yang sama untuk masuk ke rumah Eleonora Incardona, seorang influencer dan mantan saudara ipar Leotta.
Media Italia melaporkan mereka mencuri sembilan tas, dua ikat pinggang, lima syal, dua anting, dua bros, kalung, gelang, dompet, koper dan uang tunai sekitar Rp16 juta. Total kerugian yang dicapai bernilai puluhan ribu euro.
Kelompok ini juga diduga berada dibalik perampokan beberapa jam tangan milik Hakimi, yang dipindahkan ke Inter Milan dari Borussia Dortmund pada bulan September dan telah tinggal di akomodasi sementara pada saat pencurian pada bulan November lalu.
(ian)