Meski Bermusuhan, Taliban Nyatakan Dukung Program Vaksinasi Covid-19 Afghanistan

KABUL - Taliban mengaku akan memberikan dukunganuntuk kampanye vaksinasi virus Corona di Afghanistan. Pernyataan ini datang setelah pemerintah Afghanistan menerima dana sebesar USD 112 juta dari program COVAX yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Program COVAX adalah skema global untuk memvaksinasi orang-orang di negara berpenghasilan menengah dan miskin terhadap virus corona. Ini bertujuan untuk memberikan setidaknya 2 miliar dosis vaksin pada akhir 2021 untuk mencakup 20% orang yang paling rentan di 91 negara miskin dan berpenghasilan menengah.

"Taliban akan mendukung dan memfasilitasi upaya vaksinasi yang dilakukan melalui pusat kesehatan," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/1/2021).

Para pejabat Afghanistan sendiri yakin Taliban tidak akan menargetkan tim vaksinasi karena mereka tidak akan pergi dari pintu ke pintu.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Afghanistan, Waheed Majroh mengatakanbahwa dibutuhkan waktu enam bulan untuk mendapatkan vaksin, tetapi pihak berwenang sedang berdiskusi untuk mendapatkannya lebih awal.

Baca juga: NATO Ingin Pertahankan Pasukan di Afghanistan Namun Perlu Dukungan AS

Afghanistan telah mencatat 54.854 infeksi dan 2.390 kematian. Tetapi para ahli mengatakan bahwa jumlah sebenarnya yang lebih tinggi,karena pengujian yang rendah dan akses terbatas ke fasilitas medis di negara yang dilanda perang itu.

Selain COVAX, Afghanistan juga telah menerima janji 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari India.

"Merek AstraZeneca yang diproduksi di India akan segera tiba di Afghanistan. Pemerintah hanya prihatin tentang persetujuan vaksin dari WHO dan bahwa proses prakualifikasi telah dimulai," ujar Ghulam Dastagir Nazari, kepala Program Perluasan Imunisasi di Kementerian Kesehatan Afghanistan.