Bupati Sleman Positif COVID-19 Meski Sudah Divaksin, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan

Jum'at, 22 Januari 2021 - 06:59 WIB
loading...
Bupati Sleman Positif COVID-19 Meski Sudah Divaksin, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan
Bupati Sleman, Sri Purnomo dinyatakan positif COVID-19.Foto/dok
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman, Yogyakarta Kamis (14/1/2021) melaunching pelaksanaan vaksin COVID-19 yang ditandai dengan pemberian vaksin kepada 10 tokoh masyarakat. Di antaranya Bupati Sleman Sri Purnomo.

Saat divaksin kondisi kesehatannya baik, termasuk setelah diberi vaksin juga tidak ada efek samping. Bahkan akan diberi vaksin lagi setelah 14 hari untuk penguatan. Diharapkan dengan vaksin dua kali ini timbul kekebalan atau anti bodi terhadap COVID-19 Hanya saja, meski sudah mendapat vaksin COVID-19, ternyata Bupati Sleman Sri Purnomo masih terkena COVID-19.

Baca juga: Bupati Sleman Sri Purnomo Positif COVID-19, Padahal Sebelumnya Baru Divaksin

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, untuk vaksin COVID-19 Sinovac ini harus diberikan dua kali. Sebab jika hanya satu kali belum memberi efek kekebalan atau pembentukan antobodi.

Sehingga harus dilakukan vaksin kedua atau penguatan setelah dua minggu dari suntikan pertama. Setelah suntikan vaksin kedua, kekebalan akan terbentuk secara optimal.

“Jika baru diberi vaksin satu kali itu seperti orang yang belum diberi vaksin, namun sudah mulai ada kekebalan tetapi belum oprimal dan puncaknya setelah vaksin kedua,” jelasnya.

Baca juga: Positif COVID-19, Bupati Sleman Tetap Jalankan Pemerintahan

Joko menjelaskan, dengan kondisi ini ada kemungkinan orang yang sudah divaksin pertama masih bisa terkena COVID-19. Hanya saja bagi yang sudah divaksin, gejala tidak akan terlalu berat. Sebab virus yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan yang belum divaksin.

“Jadi bupati tekena COVID-19, bukan gara-gara divaksin COVID-19, hanya kebetulan seminggu lalu divaksin COVID-19,” terangnya.

Menurut Joko, meski meski dinyatakan positif COVID-19, karena tidak bergejala dan saat ini kondisinya tetap sehat termasuk hasil pemeriksaan paru-parunya bersih, dia tidak dirawat di rumah sakit. Melainkan hanya isolasi mandiri di rumah dinas selama 14 hari. Jika tetap sehat, maka tidak akan menulari ke orang lain.

“Bagi positif antigen inkubalisnya 1-7 hari, puncaknya hari ke 5. Bagi yang positif Swab PCR inkubasinya 1-21 dan puncaknya hari ke 14,” jelasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3360 seconds (0.1#10.140)