Enes Kanter: Amerika Harus Bantu Rakyat Turki Pulihkan Demokrasi

Kamis, 14 Januari 2021 - 14:31 WIB
loading...
A A A
AS dan NATO selama beberapa dekade telah memberi Turki payung keamanan. "Kerjasama dengan Barat yang realistis, tetapi rezim Recep Tayyip Erdogan tampak menjadi penghalang," katanya.

Sementara itu, kondisi ekonomi Turki yang goyah berusaha dipertahankan oleh pemerintah Erdogan dengan mengorbankan stabilitas regional.

"Sebagai imbalan atas investasi dari Qatar, Turki telah melakukan campur tangan di Libya dan Suriah dan menghadapi saingan Qatar dan sekutu AS, yaitu Uni Emirat Arab dan Arab Saudi,” katanya.

Di sisi lain Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menempuh kebijakan keras terhadap para pengkritiknya. Banyak warga sipil, akademisi, jurnalis dan aktivis Turki yang dipenjarakan karena mengkritik pemerintahan Erdogan.

Karenanya, negara-negara pengusung demokrasi diharapkan untuk membantu Turki terbebas dari rezim Erdogan. Hal itu adalah satu-satunya cara mengingat makin ketatnya cengkeraman pemerintah terhadap kebebasan warga Turki.

"Erdogan tidak sudi mendengar pendapat orang lain, apalagi saya. Tetapi, negara-negara demokrasi, Barat, negara-negara Islam bisa mengambil sikap bersama untuk menghentikan tiraninya," imbuh Fethullah Gulen, ulama Turki yang tinggal di pengasingan di AS, beberapa waktu lalu. Rezim Erdogan menuduh Gulen sebagai salah satu dalang kudeta terhadap dirinya yang gagal pada 2016, namun tuduhan itu sudah berkali-kali dibantah.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)