Merasa Diperkosa 4 Polisi Hong Kong, Perempuan Ini Justru Akan Ditangkap

Kamis, 14 Mei 2020 - 14:42 WIB
loading...
Merasa Diperkosa 4 Polisi Hong Kong, Perempuan Ini Justru Akan Ditangkap
Ilustrasi perempuan korban kekerasan seksual. Foto/SINDOnews.com
A A A
HONG KONG - Seorang perempuan muda mengaku diperkosa empat petugas polisi Hong Kong saat berada di dalam tahanan pada September lalu. Namun, dia sekarang justru diburu polisi untuk ditangkap karena dianggap membuat kesaksian palsu.

Perempuan remaja yang identitasnya tak bisa diungkap karena alasan hukum mengaku diperkosa empat petugas selama protes besar pro-demokrasi di wilayah tersebut tahun lalu.

Menurutnya, pemerkosaan itu membuatnya melakukan aborsi, dengan sampel DNA diambil dari janin.

Namun kepala polisi setempat, Chris Tang, mengatakan jaksa penuntut Selasa lalu bahwa perempuan remaja itu berbohong tentang pemerkosaan tersebut. (Baca: Curi Masker, Seorang WNI Dihukum Penjara di Hong Kong )

"Departemen Kehakiman telah menginstruksikan kami untuk menangkapnya karena dicurigai memberikan pernyataan palsu," kata Tang. Menurut Tang, perempuan tersebut telah melarikan diri dan sekarang menjadi buron.

Sedangkan pengacara dari perempuan tersebut dalam sebuah pernyataan hari Rabu mengatakan tuduhan kepala polisi tidak benar."Kepala polisi mendiskreditkan saya di depan umum dan mengurangi prospek gugatan yang berhasil," bunyi pernyataan perempuan tersebut yang disampaikan kantor pengacara Vidler and Co.

Kantor pengacara itu sebelumnya menuduh polisi menggagalkan upaya mereka untuk mengakses bukti. Menuru kantor tersebut, jaksa menggugurkan kasus kliennya pada bulan April dengan alasan klaim penggugat bertentangan dengan bukti yang mereka peroleh.

"Tapi dia atau pengacaranya tidak bisa mengakses bukti khusus itu," imbuh kantor pengacara tersebut, seperti dikutip The Stratis Times.

Polisi belum menjawab pertanyaan lebih lanjut yang diajukan para jurnalis. (Baca juga: Begini Cara Hong Kong Tundukkan COVID-19 tanpa Lockdown Total )

Kemarahan terhadap petugas polisi masih terasa di jalan-jalan utama Hong Kong meskipun frekuensi dan keganasan protes mereda selama pandemi virus corona baru.

Salah satu tuntutan gerakan protes di wilayah itu adalah penyelidikan independen terhadap polisi, tetapi tuntutan mereka ditentang oleh pemerintah kota Hong Kong yang pro-Beijing. Hong Kong merupakan wilayah China dengan status otonomis khusus.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)