Studi Ungkap Seperlima Tahanan di AS Terinfeksi Covid-19

Senin, 28 Desember 2020 - 05:12 WIB
loading...
Studi Ungkap Seperlima Tahanan di AS Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Sekitar 20 persen dari semua narapidana di Amerika Serikat (AS) telah terinfeksi virus Corona . Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh The Associated Press dan Proyek Marshall.

Menurut data harian yang dikumpulkan dari Maret, lebih dari 275 ribu tahanan di seluruh negeri telah tertular virus sejak wabah Covid-19 muncul di AS.

(Baca: Dokter Boston AS Alergi Parah usai Disuntik Vaksin COVID-19 Moderna )

Menurut Marshall Project, saat ini di tujuh negara bagian, narapidana termasuk dalam kelompok prioritas. Bersama dengan narapidana lain yang tinggal di lingkungan yang padat, seperti panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang.

Sementara itu, 19 negara bagian lainnya telah menempatkan tahanan pada fase kedua vaksinasi. Menurut Homer Venters, mantan kepala petugas medis di penjara Pulau Rikers yang terkenal kejam di New York City, mengklaim bahwa jumlah sebenarnya mungkin lebih besar.

(Baca Juga : Jepang Larang Masuk Warga Asing setelah Varian Baru Covid-19 Tiba )


Alasannya, karena sebagian besar penjara tidak menyediakan pengujian reguler yang luas. Dia mencatat bahwa banyak narapidana tidak menerima perawatan medis yang sesuai.

Tingkat infeksi di penjara empat kali lebih tinggi daripada di populasi umum, karena kemungkinan jarak sosial tidak ada di balik jeruji besi, di mana asrama dan kafetaria tempat tinggal biasanya penuh sesak dan ventilasi yang buruk.

“Saya masih menjumpai penjara, di mana ketika orang sakit, mereka tidak hanya tidak diuji, tetapi mereka juga tidak menerima perawatan. Jadi, mereka menjadi jauh lebih sakit daripada yang seharusnya,” kata Venters, yang saat ini bekerja di Layanan Kesehatan Pemasyarakatan Berorientasi Komunitas.

(Baca: AS Wajibkan Semua Penumpang dari Inggris Tes Negatif COVID-19 )

Dia juga skeptis bahwa narapidana akan menjadi prioritas dalam pemberian vaksin. "Tidak mungkin para narapidana mendapatkan vaksin sebelum anggota populasi yang rentan dan orang yang tidak melakukan kejahatan apa pun," sambungnya, seperti dilansir Sputnik.

AS sendiri saat ini tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus Corona, dengan lebih dari 17 juta kasus dan setidaknya lebih dari 300 ribu orang meninggal karena virus itu.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)