Dinyatakan Meninggal, Pria Ini Hidup Lagi saat Kakinya Disayat untuk Dibalsem

Sabtu, 28 November 2020 - 13:22 WIB
loading...
Dinyatakan Meninggal, Pria Ini Hidup Lagi saat Kakinya Disayat untuk Dibalsem
Peter Kigen, 32, pria Kenya yang dinyatakan meninggal oleh perawat rumah sakit dan bangun lagi saat akan dibalsem. Foto/Citizen TV
A A A
KERICHO - Seorang pria di Kenya dinyatakan telah meninggal oleh seorang perawat di sebuah rumah sakit dan akhirnya ditempatkan di kamar mayat. Namun beberapa jam kemudian dia bangun lagi ketika pekerja kamar mayat mulai menyayat kakinya untuk pembalseman.

Peter Kigen, 32, yang menderita penyakit kronis, pingsan di rumahnya di Kenya. Dia lantas dilarikan ke rumah sakit Kapkatet di daerah Kericho di mana dia dinyatakan meninggal oleh perawat pada hari Selasa lalu.

Kigen yang dipindahkan ke kamar mayat tiba-tiba terbangun dan meratap kesakitan saat pekerja membuat sayatan di kaki kanannya tiga jam kemudian.

Seorang saudara laki-laki Kigen mengatakan kepada surat kabar Standard bahwa seorang perawat memberitahubahwasaudaranya telah meninggal. (Baca: AS Kerahkan Kapal Induk Nimitz setelah Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh )

Denis Langat, paman Kigen, mengatakan kepada saluran lokal Citizen TV bahwa staf rumah sakit telah memeriksa keponakannya dengan santai sebelum menyatakan dia meninggal.

Dia segera dipindahkan ke kamar jenazah rumah sakit di mana dia dipersiapkan untuk dibalsem oleh petugas kamar mayat.

Salah satu pekerja membuat sayatan di kaki kanan Kigen untuk diinfuskan dengan formalin sebagai bagian dari proses pengawetan tubuh. Pada saat itulah Kigen tiba-tiba sadar dan mulai menangis kesakitan.

Staf yang terkejut dan takut awalnya melarikan diri karena mengira Kigen telah bangkit dari kematian. Namun, staf itu kembali dan membawa Kigen ke departemen penanganan korban di rumah sakit tersebut. Kigen lantas menerima pertolongan pertama.

Kigen mengatakan dari ranjang rumah sakit bahwa dia bahagia masih hidup dan bersumpah untuk mendedikasikan hidupnya untuk penginjilan. (Baca juga: Eks Bos CIA: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Kriminal, Bisa Picu Konflik Wilayah )

"Saya tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Bagaimana mereka menetapkan bahwa saya sudah mati?," katanya, seperti dilansir Daily Mirror, Jumat (27/11/2020)

“Saya bahkan tidak tahu di mana saya berada ketika saya sadar kembali, tetapi saya bersyukur kepada Tuhan karena telah menyelamatkan hidup saya. Saya akan melayani-Nya selama sisa hidup saya."

Keluarga Kigen menuduh rumah sakit bertindak lalai.

Media lokal melaporkan pejabat rumah sakit dan departemen kesehatan wilayah setempat belum mengomentari masalah tersebut.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)