AS Akan Kembali Pimpin Dunia

Kamis, 26 November 2020 - 10:15 WIB
loading...
A A A
Para analis memandang Biden memiliki tugas berat untuk merebut kembali kepemimpinan global. “Biden harus memperkuat norma dan institusi untuk mengembalikan posisi AS,” kata profesor sejarah Universitas St Lawrence, Howard Eissenstat, dilansir Reuters. Dia tidak mudah mengubah realitas bahwa AS tidak lagi menjadi pemimpin dunia. “Negara lain dan kawasan lain juga akan berkompetisi di segala ini,” paparnya.

Dunia kini sudah berbeda dengan empat tahun lalu ketika Biden menjadi wakil presidennya Barack Obama. China kini sudah memiliki peranan besar di berbagai lembaga multilateral dan menguasai pembangunan di Afrika dan Amerika Latin.

“Saya melihat seperti Obama 2.0 dibandingkan kabinetnya Biden jika berbicara mengenai permainan besar kembali ke Asia, tetapi sumber daya telah menurun,” ujar Randall Schriver, mantan asisten menteri pertahanan kabinet Presiden Donald Trump.

Selanjutnya, penunjukan menteri dan pejabat pemerintahan Biden menunjukkan dia mengakomodasi kelompok progesif di kalangan Partai Demokrat. Pilihan terhadap Blinken merupakan penunjukan solid dan didukung kelompok kiri di Partai Demokrat seperti diungkapkan Faiz Shakir, manajer kampanye Bernie Sanders. (Baca juga: OJKL Ungkap Tantangan yang Dihadapi Perbankan)

Direktur eksekutif Justice Democrats, kelompok saya kiri, dirinya mendorong Biden menunjukkan John Kerry sebagai utusan khusus perubahan iklim. Senator Elizabeth Warren juga mendukung penunjukan Janet Yellen yang dikabarkan akan ditunjuk sebagai menteri keuangan.

Anggota kabinet Biden yang cenderung berhaluan progresif tersebut menunjukkan upaya Biden untuk mengakomodasi suara kubu kiri yang telah lama mendukung Biden. Minimal, para menteri tersebut memiliki haluan yang moderat sehingga bisa membangun hubungan yang baik dengan kaum progresif.

Namun, Biden belum memberikan sinyal penunjukan politikus Demokrat yang berhaluan kiri. “Itu akan menjadi hal yang buruk,” kata Rebecca Katz, pakar strategi progresif. Dia mengungkapkan, Biden hanya menunjukkan orang yang mau mendengarkan saran dari kaum progresif.

Banyak isu beredar kalau kubu progresif dalam tim transisi Biden kalah lobi dengan kelompok liberal. Kelompok progresif enggan berdebat dengan Biden. Mereka khawatir ketika politikus kiri yang dipilih menjadi kandidat menteri justru akan mengalami kesulitan mendapatkan konfirmasi dan dukungan dari anggota Senat. (Baca juga: Pentagon Berniat Kembangkan Senjata Anti Rudal Hipersonik)

Nah yang jelas, kubu progresif lebih memilih melobi Biden agar tidak memilih kandidat yang anti dengan buruh dan terlalu dekat dengan para pengusaha Wall Street. Mereka juga menghindari agar menteri keuangan tidak jatuh kepada Gubernur Pulau Rhode Gina Raimondo yang dikenal tidak disukai kaum serikat pekerja. Blinken juga disukai kaum progresif karena lebih moderat dibandingkan Senator Chris Coons. Untuk kepala staf Gedung Putih Ron Klain juga lebih difavoritkan kubu kiri dibandingkan Steve Ricchetti yang dikenal sebagai mantan pelobi.

“Kaum progresif bisa bernapas sedikit lega karena Joe Biden memilih kandidat yang mereka inginkan,” kata Waleed Shahid, juru bicara Justice Democrats.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)