AS Akan Kembali Pimpin Dunia

Kamis, 26 November 2020 - 10:15 WIB
loading...
AS Akan Kembali Pimpin Dunia
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa America is back yang berarti AS akan kembali memimpin dunia. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa "America is back" yang berarti AS akan kembali memimpin dunia. Dia juga menegaskan kepemimpinan AS di dunia juga akan menjamin keamanan dan keselamatan rakyatnya di dalam negeri.

AS Akan Kembali Pimpin Dunia


Kepemimpinan dan perdamaian dunia menjadi dua tema utama dalam kepemimpinan Biden dengan penunjukan beberapa menteri utama di kabinetnya. Dengan penunjukan tokoh berpengalaman menduduki posisi penting pada pemerintahan Biden mendatang, itu menunjukkan Washington ingin melanjutkan kepemimpinan di dunia. Itu akan menenggelamkan pendekatan Presiden AS Donald Trump yang cenderung nasionalis dengan "America First". (Baca: Trump Menolak Menyerah Meski Proses Transisi Sudah Dimulai)

Penunjukan Anthony Blinken, seorang diplomat karier dan mantan pejabat pada pemerintahan Barack Obama, menunjukkan Biden ingin membangun aliansi global yang lebih kuat. Apa yang dilakukan Blinken sangat mudah ditebak. Dia akan menjalin kembali kedekatan dengan aliansi AS yang selama pemerintahan Trump telah ditanggalkannya.

Blinken dan Biden merupakan satu kesatuan dalam hati dan pikiran mengenai kebijakan luar negeri. Blinken telah lama menjadi penasihat politik luar negeri Biden. Blinken akan menegaskan kembali bahwa AS akan ikut dalam perundingan dan perjanjian global. Dia akan menempatkan AS bukan sebagai pemimpin dunia yang hanya memikirkan warganya sendiri, juga fokus pada upaya membangun perdamaian dunia.

Perubahan iklim menjadi agenda penting Biden sehingga menunjuk mantan Menteri Luar Negeri John Kerry sebagai utusan khusus iklim. Perubahan iklim dianggap Biden sebagai ancaman keamanan nasional yang signifikan. Kerry adalah salah satu perancang Kesepakatan Iklim Paris--yang ditarik mundur Presiden Trump. Kerry mengatakan dunia harus bersatu guna mengakhiri krisis iklim.

Kemudian, Avril Haines, direktur perempuan pertama untuk intelijen nasional. Haines adalah mantan Wakil Direktur CIA dan Wakil Penasihat Keamanan Nasional. Jika didukung Senat, Haines akan menjadi perempuan pertama yang menjadi Direktur Intelijen Nasional AS. (Baca: Bantuan Subsidi Upah Guru Masih Bisa Diambil Sampai Juni 2021)

Kemudian, Alejandro Mayorkas, orang keturunan Latin pertama sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri. Dia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri di bawah Presiden Obama. Mayorkas mengatakan departemennya punya misi mulia, untuk membantu menjaga kita tetap aman dan memajukan sejarah yang kita banggakan sebagai negara yang menyambut.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih. Dia menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Biden selama masa jabatan kedua Obama. Sullivan menyanjung Biden, yang menurutnya telah mengajarkan pemerintahan dan "paling penting sifat manusia". Selanjutnya, Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB. Dia juga pernah menjabat di bawah Presiden Obama, termasuk sebagai asisten menteri luar negeri urusan Afrika pada 2013 hingga 2017.

Dengan penunjukan enam posisi penting pada pemerintahan, Biden menegaskan dirinya siap untuk memimpin AS. “Amerika telah kembali,” kata dia, “ untuk memimpin dunia”. Dia akan membangun aliansi untuk melawan pandemi korona dan perubahan iklim. “Kita akan bergerak maju menjadikan AS memiliki peranan bersejarah sebagai pemimpin global di Pasifik, Atlantik, dan seluruh dunia,” katanya. (Baca juga: Pesona Jatiluwih Masih Bisa Dinikmati saat Pandemi)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)