Arab Saudi Jadi Salah Satu Negara Pertama Penerima Vaksin Corona

Rabu, 25 November 2020 - 19:21 WIB
loading...
Arab Saudi Jadi Salah Satu Negara Pertama Penerima Vaksin Corona
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
RIYADH - Arab Saudi akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin melawan virus Corona . Begitu bunyi laporan kantor berita negara itu, SPA, mengutip rapat kabinet kerajaan.

“Kerajaan akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin melawan Covid-19 setelah memastikan efektivitas dan keamanannya,” kata Penjabat Menteri Media Majed bin Abdullah al-Qassabi selama pertemuan kabinet virtual, yang dipimpin oleh Raja Salman bin Abdulaziz seperti dilansir dari Al Arabiya, Rabu (25/11/2020).

Sehari sebelumnya, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan Kerajaan di Teluk Arab itu akan menyediakan vaksin virus Corona gratis untuk semua orang yang tinggal di negara itu.



"Vaksin Covid-19 akan tersedia untuk semua orang di Arab Saudi secara gratis. Kami berharap memiliki cukup vaksin untuk mencakup 70 persen dari populasi negara itu pada akhir 2021," televisi pemerintah Al-Ekhbariya TV mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Abdelali mengatakan dalam konferensi pers harian virus Corona: "Setiap vaksin harus aman, efektif, dan disetujui oleh otoritas terkait."(Baca juga: Arab Saudi Gratiskan Vaksin COVID-19 ke Semua Orang di Kerajaan )

Kasus virus Corona Arab Saudi telah mencapai 355.741 kasus yang dikonfirmasi, 344.311 pasien sembuh dan 5.811 meninggal.

Perlombaan untuk memproduksi vaksin melawan virus Covid-19 telah menghasilkan beberapa kandidat terdepan. Pfizer dan Moderna telah mengumumkan awal bulan ini kandidat vaksin Covid-19 yang berhasil, masing-masing lebih dari 90 persen efektif.(Baca juga: Pfizer Menyelesaikan Tes Vaksin COVID-19 dengan Hasil Kemanjuran 95% )

Rusia juga mengumumkan pada 9 November bahwa vaksin virus Corona, Sputnik V, lebih dari 90 persen efektif.

AstraZeneca mengumumkan pada hari Senin bahwa vaksinnya, yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, 90 persen efektif dalam mencegah Covid-19.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)