Putin Sebut Sistem Pemilu AS Bermasalah
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia , Vladimir Putin yakin ada beberapa masalah dalam sistem pemilihan umum (pemilu) pemilu Amerika Serikat (AS) . Tetapi, dia mengatakan terserah Washington untuk mengubah atau tetap mempertahankan sistem tersebut.
"Ini benar-benar bukti, jelas bagi semua orang di dunia, bagi saya tampak jelas bagi orang Amerika bahwa ada beberapa masalah dalam sistem pemilu AS," kata Putin, seperti dilansir Tass pada Senin (23/11/2020).
"Bukan urusan kami apakah mereka perlu mengubah sesuatu atau tidak. Ini adalah masalah rakyat Amerika dan perwakilan mereka di parlemen, dan presiden, rakyat Amerika, dan jika mereka puas, yasudah," sambungnya.
Dia menuturkan, terserah orang Amerika untuk mengevaluasi legitimasi pemilu AS. ( )
"Ini (proses pemilu di AS) tentu saja tidak memberikan hak kepada siapa pun untuk menunjukkan kelemahan dalam sistem politik lain, termasuk dalam undang-undang pemilu," ucap Putin.
Putin kemudian menekankan bahwa Moskow menentang campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain, seperti dilakukann oleh AS.
"Coba amati pemilu di sana. Mereka tidak membolehkan pengamat untuk mendekat dari jarak tujuh meter, bahkan lebih jauh," tegasnya dan mencatat bahwa ini urusan domestik AS.
"Ini benar-benar bukti, jelas bagi semua orang di dunia, bagi saya tampak jelas bagi orang Amerika bahwa ada beberapa masalah dalam sistem pemilu AS," kata Putin, seperti dilansir Tass pada Senin (23/11/2020).
"Bukan urusan kami apakah mereka perlu mengubah sesuatu atau tidak. Ini adalah masalah rakyat Amerika dan perwakilan mereka di parlemen, dan presiden, rakyat Amerika, dan jika mereka puas, yasudah," sambungnya.
Dia menuturkan, terserah orang Amerika untuk mengevaluasi legitimasi pemilu AS. ( )
"Ini (proses pemilu di AS) tentu saja tidak memberikan hak kepada siapa pun untuk menunjukkan kelemahan dalam sistem politik lain, termasuk dalam undang-undang pemilu," ucap Putin.
Putin kemudian menekankan bahwa Moskow menentang campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain, seperti dilakukann oleh AS.
"Coba amati pemilu di sana. Mereka tidak membolehkan pengamat untuk mendekat dari jarak tujuh meter, bahkan lebih jauh," tegasnya dan mencatat bahwa ini urusan domestik AS.
(esn)