Duterte Izinkan Pegawai Kesehatan Kerja ke Luar Negeri
loading...
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengakhiri larangan pengiriman pekerja medis ke luar negeri. Itu artinya, ribuan perawat bisa bekerja di luar negeri.
"Presiden telah menyetujui pencabutan penangguhan sementara penempatan perawat dan pekerja medis lainnya," ungkap Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello kepada Reuters.
Bello mengatakan penyebaran virus corona melambat di negara itu dan kondisinya membaik, sehingga pemerintah dapat mengizinkan petugas kesehatannya ke luar negeri.
Filipina memiliki jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, tetapi jumlah kasus harian dan tingkat kematian telah menurun. (Baca Juga: Hampir Satu Juta Warga China Disuntik Vaksin Covid-19 Eksperimen)
“Demi memastikan Filipina memiliki cukup profesional medis untuk terus memerangi pandemi di dalam negeri, hanya 5.000 petugas layanan kesehatan yang akan diizinkan pergi (ke luar negeri) setiap tahun,” papar Bello. (Lihat Infografis: Abdollah Roudaki, Kapal Perang Baru Iran untuk Pecundangi AS)
“Kami mulai hanya dengan maksimal 5.000 orang jadi kami tidak akan kehabisan (tenaga medis), tapi ini mungkin akan meningkat pada akhirnya,” ujar Bello. (Lihat Video: Tampak Bugar, Inilah Video Alm. Ricky Yacobi Sebelum Bertanding)
Tahun lalu, hampir 17.000 perawat menandatangani data kontrak kerja di luar negeri dari Komisi Pendidikan Tinggi dan Administrasi Pekerjaan Luar Negeri Filipina.
Pemerintah pada April melarang perawat, dokter, dan pekerja medis lainnya pergi ke luar negeri, dengan alasan mereka dibutuhkan untuk memerangi krisis virus corona di Filipina.
“Ribuan petugas kesehatan, yang menyebut diri mereka "priso-nurses", telah mendesak pemerintah mengizinkan mereka mengambil pekerjaan di luar negeri,” ungkap laporan Reuters pada September.
Para perawat mengatakan bahwa mereka merasa dibayar rendah, dihargai rendah, dan tidak terlindungi di Filipina.
“Pencabutan larangan perjalanan merupakan perkembangan yang disambut baik,” ungkap Maristela Abenojar, Presiden Filipino Nurses United.
Dia menantang pemerintah mewujudkan komitmennya untuk memberikan gaji dan tunjangan yang lebih baik jika pemerintah ingin para pekerja medis tetap tinggal.
Petugas kesehatan Filipina berada di garis depan pandemi di rumah sakit di Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah serta di dalam negeri.
Kasus virus corona baru di Filipina tetap di bawah 2.000 sejak 10 November, sementara kematian yang berjumlah 8.025 pada 20 November hanya setara 1,93% dari 415.067 kasus di negara itu.
Hunian tempat tidur rumah sakit juga telah berkurang dari level kritis. Pemerintah secara bertahap melonggarkan pembatasan karantina untuk membangkitkan kembali ekonomi yang dilanda virus corona.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
"Presiden telah menyetujui pencabutan penangguhan sementara penempatan perawat dan pekerja medis lainnya," ungkap Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello kepada Reuters.
Bello mengatakan penyebaran virus corona melambat di negara itu dan kondisinya membaik, sehingga pemerintah dapat mengizinkan petugas kesehatannya ke luar negeri.
Filipina memiliki jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, tetapi jumlah kasus harian dan tingkat kematian telah menurun. (Baca Juga: Hampir Satu Juta Warga China Disuntik Vaksin Covid-19 Eksperimen)
“Demi memastikan Filipina memiliki cukup profesional medis untuk terus memerangi pandemi di dalam negeri, hanya 5.000 petugas layanan kesehatan yang akan diizinkan pergi (ke luar negeri) setiap tahun,” papar Bello. (Lihat Infografis: Abdollah Roudaki, Kapal Perang Baru Iran untuk Pecundangi AS)
“Kami mulai hanya dengan maksimal 5.000 orang jadi kami tidak akan kehabisan (tenaga medis), tapi ini mungkin akan meningkat pada akhirnya,” ujar Bello. (Lihat Video: Tampak Bugar, Inilah Video Alm. Ricky Yacobi Sebelum Bertanding)
Tahun lalu, hampir 17.000 perawat menandatangani data kontrak kerja di luar negeri dari Komisi Pendidikan Tinggi dan Administrasi Pekerjaan Luar Negeri Filipina.
Pemerintah pada April melarang perawat, dokter, dan pekerja medis lainnya pergi ke luar negeri, dengan alasan mereka dibutuhkan untuk memerangi krisis virus corona di Filipina.
“Ribuan petugas kesehatan, yang menyebut diri mereka "priso-nurses", telah mendesak pemerintah mengizinkan mereka mengambil pekerjaan di luar negeri,” ungkap laporan Reuters pada September.
Para perawat mengatakan bahwa mereka merasa dibayar rendah, dihargai rendah, dan tidak terlindungi di Filipina.
“Pencabutan larangan perjalanan merupakan perkembangan yang disambut baik,” ungkap Maristela Abenojar, Presiden Filipino Nurses United.
Dia menantang pemerintah mewujudkan komitmennya untuk memberikan gaji dan tunjangan yang lebih baik jika pemerintah ingin para pekerja medis tetap tinggal.
Petugas kesehatan Filipina berada di garis depan pandemi di rumah sakit di Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah serta di dalam negeri.
Kasus virus corona baru di Filipina tetap di bawah 2.000 sejak 10 November, sementara kematian yang berjumlah 8.025 pada 20 November hanya setara 1,93% dari 415.067 kasus di negara itu.
Hunian tempat tidur rumah sakit juga telah berkurang dari level kritis. Pemerintah secara bertahap melonggarkan pembatasan karantina untuk membangkitkan kembali ekonomi yang dilanda virus corona.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
(sya)