Whistleblower AS Edward Snowden Ajukan Kewarganegaraan Rusia

Senin, 02 November 2020 - 14:43 WIB
loading...
Whistleblower AS Edward...
Edward Joseph Snowden, mantan kontraktor NSA yang membocorkan program penyadapan massal NSA, Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Whistleblower Amerika Serikat (AS); Edward Snowden , yang pernah bekerja untuk Badan Keamanan Nasional (NSA) dan melarikan diri ke Rusia setelah membocorkan informasi tentang program surveillance, mengatakan dia mengajukan kewarganegaraan ganda AS-Rusia.

"Setelah bertahun-tahun berpisah dari orang tua kami, saya dan istri tidak memiliki keinginan untuk dipisahkan dari putra kami. Karena itulah, di era pandemi dan perbatasan tertutup ini, kami mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda AS-Rusia," tulis Snowden di Twitter, Senin (2/11/2020). (Baca: Snowden Menang, Penyadapan Massal NSA Dinyatakan Melanggar Hukum )

Mantan kontraktor NSA itu menambahkan bahwa dia dan pasangannya akan membesarkan anak mereka. "Lindsay dan saya akan tetap menjadi orang Amerika, membesarkan putra kami dengan semua nilai Amerika yang kami cintai—termasuk kebebasan untuk mengungkapkan pikirannya. Dan saya menantikan hari saya dapat kembali ke Amerika, sehingga seluruh keluarga dapat bersatu kembali," lanjut Snowden.

Pernyataan itu muncul setelah istri Snowden, penari yang juga blogger Amerika; Lindsay Mills, mengumumkan bahwa dia hamil. Mills meninggalkan Amerika Serikat untuk bergabung dengan Snowden di Moskow pada Oktober 2014. Mereka menikah pada 2017.

Snowden telah tinggal di Rusia sejak 2013. Dia melarikan diri dari Amerika Serikat setelah membocorkan dokumen rahasia yang menunjukkan bahwa NSA mengumpulkan catatan telepon jutaan warga AS. Dia diburu agen-agen intelijen Amerika Serikat atas tuduhan spionase. (Baca: Trump Pertimbangkan Ampuni Edward Snowden )

Pemerintah AS mencabut paspor Snowden saat dia transit di Moskow dalam perjalanan ke negara lain. Rusia kemudian memberikan suaka politik kepada Snowden. Pada 2014, Snowden menerima izin tinggal selama tiga tahun untuk tinggal di Rusia. Pada 2017, izin tinggalnya diperpanjang selama tiga tahun lagi.

Sebagai hasil dari pengungkapan Snowden, Kongres AS mengesahkan Freedom Act pada 2015, undang-undang yang secara signifikan membatasi pengumpulan data secara massal.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
Trump Tegur Putin usai...
Trump Tegur Putin usai Rudal Rusia Tewaskan 12 Warga Ukraina: 'Vladimir, Stop!'
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Badan Karantina dan...
Badan Karantina dan Unkhair Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM dan Iptek
Cuaca Buruk, 3 Pesawat...
Cuaca Buruk, 3 Pesawat Lion Air -Batik Air Tujuan Soekarna-Hatta Dialihkan ke Kertajati
Resmi Pimpin Partai...
Resmi Pimpin Partai Perindo Maluku, Welhelm Daniel Kurnala Targetkan 1 Fraksi di Pileg 2029
Berita Terkini
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
2 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
2 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
3 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
4 jam yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
4 jam yang lalu
Infografis
Tegang, Jet Tempur China...
Tegang, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved