Korban Serangan di Gereja Prancis: 'Beri Tahu Anak-anak Saya, Saya Cinta Mereka'

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 14:00 WIB
loading...
Korban Serangan di Gereja Prancis: Beri Tahu Anak-anak Saya, Saya Cinta Mereka
Simone Barreto Silva, 44, ibu tiga anak asal Brazil yang jadi salah satu dari tiga korban tewas dalam serangan di sebuah gereja di Nice, Prancis. Foto/Daily Mirror
A A A
NICE - Seorang Ibu asal Brazil berada di antara tiga korban tewas dalam serangan di gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis , Kamis kemarin. Dia menyampaikan pesan terakhir yang menyayat hati kepada petugas medis sebelum mengembuskan nafas terakhir.

Ibu yang jadi korban tewas itu Simone Barreto Silva, 44. "Beri tahu anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka," katanya kepada petugas medis sebelum dia meninggal, seperti dikutip Daily Mirror, Jumat (30/10/2020). (Baca: Pendukung ISIS Rayakan Serangan di Prancis, al-Qaeda Serukan Pembalasan Kartun Nabi )

Silva merupakan jemaat gereja yang sedang bersiap untuk menjalani Misa. Dia sempat melarikan diri dari gereja ke bar burger terdekat, namun akhirnya meninggal di bar tersebut karena luka-lukanya.

Menurut Konsulat Brazil di Paris, Silva telah tinggal di Prancis selama 30 tahun dan memiliki tiga anak.

Laporan di Brazil mengklaim dia memiliki tiga putra, meskipun profil Facebook-nya menunjukkan dua anak laki-laki dan seorang perempuan dengan usia yang tidak diketahui. (Baca juga: Tiga Tewas dalam Serangan di Gereja Prancis, Satu Korban Dipenggal )

Dua korban tewas lainnya, salah satunya dipenggal dengan pisau 12 inci milik penyerang. Korban yang dipenggal adalah wanita berusia 60 tahun yang identitasnya belum diungkap polisi. Satu korban lagi adalah Vincent Loquès, 54, yang dikenal sebagai penjaga gereja yang memilliki dua anak.

Sumber polisi Prancis mengatakan tersangka dalam serangan di Nice bernama Brahim Aoussaoui, 21, pria asal Tunisia yang tiba di Eropa beberapa minggu lalu.

Jaksa penuntut Prancis mengatakan bahwa pelaku serangan menggunakan pisau berukuran 12 inci. Pelaku ditembak dan ditangkap polisi. Pelaku terus berteriak "Allahu Akbar", bahkan setelah penangkapannya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut insiden mematikan di Nice merupakan serangan "teroris Islam".
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)