Korban Tewas Akibat Topan Molave di Vietnam Capai 35 Jiwa

Kamis, 29 Oktober 2020 - 23:43 WIB
loading...
Korban Tewas Akibat Topan Molave di Vietnam Capai 35 Jiwa
Topan Molave di Vietnam menyebabkan tanah longsor dan menewaskan 35 orang. Foto/KSTP TV
A A A
HANOI - Topan dahsyat yang melanda Vietnam telah menewaskan sedikitnya 35 orang dan menyebabkan 50 hilang, seperti dilaporkan oleh media pemerintah. Topan dengan kekuatan destruktif itu juga menyebabkan sedikitnya 1,7 juta orang tidak mendapatkan aliran listrik, karena menyebabkan longsor.

Dikutip dari VOA, Kamis (29/10/2020), para pejabat mengatakan Topan Molave adalah badai terkuat yang melanda negara Asia Tenggara itu dalam 20 tahun. Saat mendarat pada Rabu kemarin, topan merusak daerah tengah negara yang sudah terguncang dari hujan lebat yang menewaskan sedikitnya 160 orang.(Baca juga: Kim Jong-un Janjikan 25.000 Rumah Baru untuk Korban Badai )

Ratusan personel militer dengan alat berat dikerahkan ke daerah terpencil di provinsi Quang Nam, di mana tanah longsor menewaskan sedikitnya 19 orang dan menyebabkan 12 lainnya hilang.

Menurut Kantor Berita Vietnam delapan mayat ditemukan pada Kamis pagi di desa Tra Van provinsi itu, di mana lereng bukit runtuh di atas rumah-rumah. Sekitar 45 kilometer jauhnya di desa Tra Leng, delapan mayat lagi ditemukan setelah tanah longsor mengubur desa dengan beberapa rumah tempat tinggal sekitar 45 orang.



Bagian lain dari lereng bukit runtuh menjadi semburan lumpur di dekat distrik Phuoc Loc, menewaskan tiga orang.

Dua belas nelayan juga tewas setelah perahu mereka tenggelam pada Rabu, saat topan mendekat dengan kecepatan angin hingga 150 kilometer per jam.(Baca juga: Topan Dahsyat Hantam Vietnam, 2 Tewas dan 26 Hilang )

Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas di negara itu bisa meningkat karena beberapa daerah tidak dapat melaporkan korban jiwa dan rincian kerusakan.

Para pejabat juga mengatakan setidaknya 40.000 orang dievakuasi ke tempat penampungan darurat dan tempat kerja serta sekolah ditutup untuk mencegah lebih banyak korban.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2143 seconds (0.1#10.140)