Kecam Aksi Teror di Prancis, Kemlu Pastikan WNI Aman

Kamis, 29 Oktober 2020 - 22:42 WIB
loading...
A A A
"Dengan kejadian tadi pagi di Nice, pemerintah kembali menaikan status tingkat keamanan," ujarnya.

Diwartakan sebelumnya seorang penyerang dengan pisau menewaskan tiga orang, termasuk seorang wanita yang dipenggal kepalanya, di sebuah gereja di kota Nice, Prancis. Serangan itu terjadi hanya beberapa pekan setelah pemenggalan Samuel Paty,seorang guru sejarah di pinggiran kota Paris.

"Serangan itu terjadi di atau dekat gereja Notre Dame kota itu dan polisi telah menahan pelaku," kata Walikota Nice, Christian Estrosi dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.

Estrosi dengan tegas menyatakan serangan ini adalah aksi terorisme.(Baca juga: Arab Saudi Kecam Kartun Hina Nabi Tapi Tak Dukung Boikot Produk Prancis )

Estrosi mengatakan pelaku penyerangan di gereja di kota di Prancis itu berhasil dilumpuhkan polisi dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dia mengatakan, pelaku meneriakan "Allahu Akbar" sebelum melancarkan serangan.

Estrosi mengatakan, salah satu dari tiga orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah penjaga gereja.

"Penyerang terus meneriakkan 'Allahu Akbar' bahkan setelah dia ditahan," kata Estrosi.

"Tersangka penyerangan ditembak oleh polisi, dia dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup. Cukup sudah, sekarang waktunya bagi Prancis untuk membebaskan diri dari hukum perdamaian untuk secara definitif menghapus Islamo-fasisme dari wilayah kami," sambungnya.

Dia kemudian mengatakan para korban tewas dengan cara yang mengerikan. (Baca juga: Rouhani: Menghina Nabi Muhammad SAW Berarti Menghina Semua Muslim )
"Metodenya cocok, tanpa diragukan lagi, cara yang sama digunakan melawan guru pemberani di Conflans Sainte Honorine, Samuel Paty," ujarnya.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)