Pria Palestina Telah Mogok Makan 94 Hari, Kondisinya Memburuk

Kamis, 29 Oktober 2020 - 04:04 WIB
loading...
Pria Palestina Telah Mogok Makan 94 Hari, Kondisinya Memburuk
Warga mendukung Maher al-Akhras yang ditahan Israel, saat aksi di Tepi Barat, 27 Oktober 2020. Foto/Anadolu
A A A
TEPI BARAT - Pria Palestina Maher Al-Akhras yang menggelar mogok makan di penjara Israel, kondisi kesehatannya memburuk. Dia semakin sering mengalami sesak nafas.

Palestinian Prisoners Society (PPS) mengungkap kondisi Maher yang menolak menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari ke-94 mogok makan di penjaranya.

“Tak ada laporan medis yang dapat diperoleh tentang kondisi organ vitalnya,” papar pernyataan PPS.

Istri Maher, Taghreed Al-Akhras, mengatakan kondisi suaminya masih berbahaya, menderita kram dada yang parah, kehilangan keseimbangan, kemampuan berbicara disertai tekanan di telinganya.

Maher Al-Akhras saat ini ditahan di bawah "penahanan administratif" di Israel. (Baca Juga: Putri Presiden Lebanon Tak Menolak Damai dengan Israel)

Meski kondisi kesehatannya kritis, otoritas penjara Israel, bersama petugas intelijen, menyerangnya di ranjang rumah sakit pada awal pekan ini. Dia juga mengalami penghinaan dan ancaman dari otoritas Israel. (Lihat Video: Kapal Pencuri Ikan Bendera Malaysia Dibakar dan Ditenggelamkan)

"Beberapa hari lalu, sekelompok pemukim ekstremis di lorong rumah sakit menyerang kami dengan komentar rasis, pada saya, ibu Maher, dan putra saya. Mereka mengancam kami secara agresif," ungkap istri Taghreed Al-Akhras kepada Anadolu Agency. (Lihat Infografis: Daftar Produk Prancis yang Berpotensi Diboikot Dunia Muslim)

Pengacara Maher, Ahlam Haddad, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA) di Yerusalem, menuntut pembebasan segera kliennya dan dipindahkan ke rumah sakitnya di Tepi Barat. Namun, pengadilan belum mengumumkan keputusannya.



Di Nablus, lusinan aktivis menggelar unjuk rasa di dekat Universitas Nasional Al-Najah untuk mendukung Al-Akhras dan keluarganya. Unjuk rasa juga diselenggarakan di depan rumah sakit Kaplan di kota Rehovot, tempat Maher ditahan.

Sekitar sepuluh hari yang lalu, tiga narapidana Palestina lainnya di bawah penahanan administratif Israel yakni Basel Rimawi, Mahmoud Al-Sadi, dan Mohammed Zugheer, bergabung dengan Maher dalam aksi mogok makan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)