Anak Muda Kunci Pemilu AS
loading...
A
A
A
Survei terhadap generasi Z yang berusia 18-23, menunjukkan mereka cenderung memiliki Biden sebagai Biden dengan perbandingan 51:25.Dua pertiga Gen Z juga tidak sepakat dengan apa yang sudah dilakukan Trump. Namun demikian, Biden tidak memiliki loyalitas di kalangan generasi muda. Alasan memilih Biden karena mereka tidak memilih Trump.
"Saya meminta anak mudah untuk memilih, saya hanya menyakinkan bahwa itu tidak berarti kalian menerima apapun yang dikatakan Biden," kata Yazmin Sagastume, 19, pegiat komunitas AZ Poder. (Baca juga: Ratusan Ribu Bayi Meninggal Akibat Polusi Udara)
Komposisi Gen Z hanya 10% dari elektoral pada pemilu tahun ini. Namun, partisipasi mereka akan mempengaruhi siapa yang menguasai Gedung Putih dan Kongres. Apalagi kajian Morning Consult menunjukkan Gen Z dan generasi milenial akan membuat perbedaan di negara bagian yang menjadi pertarungan.
Permasalahan generasi muda saat ini bukan masalah apatis. Namun, kepedulian mereka terhadap pekerjaan, kesehatan mental, dan nasib orang tua mereka juga menjadi perhatian besar. Demonstrasi rasisme dan keadilan iklim juga menjadi faktor penting.
"Banyak politikus berbicara kepada kita. Tapi, mereka tidak berbicara dengan penghormatan dan semangat," kata Victoria Sandoval, pegiat MOVE Texas, dilansir Politico. "Politikus seharus memprioritas apa yang kita minta," ungkapnya.
Gen Z memang berbeda. Mereka juga bukan hanya liberal, tetapi banyak juga aktif dalam kelompok konservatif. Namun demikian, banyak juga Gen Z yang memilih menjadi independen.
"Kita tumbuh dalam ruang informasi yang berbeda dengan generasi milenial," kata Sarah Batson, mahasiswa tingkat akhir di Universitas Texas di Austin. "Apa yang terjadi saat ini adalah krisis dalam kehidupan kita. Kita harus harus ikut menciptakan proses ini," paparnya.
Salah satu upaya untuk menarik dukungan anak muda adalah bermain gim. Itu dilakukan anggota kongres Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez, memainkan gim populer Among Us menjadi salah satu video yang paling banyak ditonton di Twitch. Dia mampu mengumpulkan lebih dari 400.000 pemirsa, video tersebut menempati peringkat ketiga dalam catatan rekor platform streaming video gim itu. (Baca juga: Rawan Korupsi, KPK Bakal Monitor Pilkada di Daerah Ini)
Alexandria Ocasio-Cortez, yang kerap dijuluki AOC, mengimbau para gamer "untuk memberikan suara" menjelang pemilihan AS pada 3 November. Namun aksinya itu juga dituding sebagai "kampanye terselubung".
Seorang analis berkata aksi itu sukses karena "AOC seorang gamer yang cukup jago". "Terkesan asli bagi saya," kata Louise Shorthouse, analis industri gim di Omdia. "Saya pikir ini cara yang sangat cerdas untuk meningkatkan kesadaran untuk memilih menjelang pemilihan (Pilpres), terutama di antara Gen Z yang terkenal sulit dijangkau." Tapi Shorthouse memperingatkan bahwa politisi lain yang tidak sepopuler AOC bakal kesulitan bila mencoba "memanfaatkan Twitch".
"Saya meminta anak mudah untuk memilih, saya hanya menyakinkan bahwa itu tidak berarti kalian menerima apapun yang dikatakan Biden," kata Yazmin Sagastume, 19, pegiat komunitas AZ Poder. (Baca juga: Ratusan Ribu Bayi Meninggal Akibat Polusi Udara)
Komposisi Gen Z hanya 10% dari elektoral pada pemilu tahun ini. Namun, partisipasi mereka akan mempengaruhi siapa yang menguasai Gedung Putih dan Kongres. Apalagi kajian Morning Consult menunjukkan Gen Z dan generasi milenial akan membuat perbedaan di negara bagian yang menjadi pertarungan.
Permasalahan generasi muda saat ini bukan masalah apatis. Namun, kepedulian mereka terhadap pekerjaan, kesehatan mental, dan nasib orang tua mereka juga menjadi perhatian besar. Demonstrasi rasisme dan keadilan iklim juga menjadi faktor penting.
"Banyak politikus berbicara kepada kita. Tapi, mereka tidak berbicara dengan penghormatan dan semangat," kata Victoria Sandoval, pegiat MOVE Texas, dilansir Politico. "Politikus seharus memprioritas apa yang kita minta," ungkapnya.
Gen Z memang berbeda. Mereka juga bukan hanya liberal, tetapi banyak juga aktif dalam kelompok konservatif. Namun demikian, banyak juga Gen Z yang memilih menjadi independen.
"Kita tumbuh dalam ruang informasi yang berbeda dengan generasi milenial," kata Sarah Batson, mahasiswa tingkat akhir di Universitas Texas di Austin. "Apa yang terjadi saat ini adalah krisis dalam kehidupan kita. Kita harus harus ikut menciptakan proses ini," paparnya.
Salah satu upaya untuk menarik dukungan anak muda adalah bermain gim. Itu dilakukan anggota kongres Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez, memainkan gim populer Among Us menjadi salah satu video yang paling banyak ditonton di Twitch. Dia mampu mengumpulkan lebih dari 400.000 pemirsa, video tersebut menempati peringkat ketiga dalam catatan rekor platform streaming video gim itu. (Baca juga: Rawan Korupsi, KPK Bakal Monitor Pilkada di Daerah Ini)
Alexandria Ocasio-Cortez, yang kerap dijuluki AOC, mengimbau para gamer "untuk memberikan suara" menjelang pemilihan AS pada 3 November. Namun aksinya itu juga dituding sebagai "kampanye terselubung".
Seorang analis berkata aksi itu sukses karena "AOC seorang gamer yang cukup jago". "Terkesan asli bagi saya," kata Louise Shorthouse, analis industri gim di Omdia. "Saya pikir ini cara yang sangat cerdas untuk meningkatkan kesadaran untuk memilih menjelang pemilihan (Pilpres), terutama di antara Gen Z yang terkenal sulit dijangkau." Tapi Shorthouse memperingatkan bahwa politisi lain yang tidak sepopuler AOC bakal kesulitan bila mencoba "memanfaatkan Twitch".