Kapal Perang Jepang Tabrakan dengan Kapal Nelayan China

Selasa, 31 Maret 2020 - 21:47 WIB
Kapal Perang Jepang Tabrakan dengan Kapal Nelayan China
Kapal Perang Jepang Tabrakan dengan Kapal Nelayan China
A A A
TOKYO - Sebuah kapal perang Jepang bertabrakan dengan kapal nelayan China di Laut China Timur pada Senin malam. Menurut Kementerian Pertahanan Jepang tidak ada korban luka atau pun yang hilang.

Tabrakan itu menyebabkan lubang pada kapal destroyer Shimakaze di atas garis airnya. Namun, kapal perang ini masih mampu bekerja.

Dalam sebuah posting di media sosial pada hari Selasa (31/3/2020), Menteri Pertahanan Taro Kono mengatakan insiden tabrakan kedua kapal terjadi di area sekitar 650 kilometer sebelah barat Pulau Yakushima, Jepang.

"Tidak ada personel yang terluka dan tidak ada seorang pun dari kapal penangkap ikan China yang hilang. Kami sedang memeriksa detailnya," tulis Kono, seperti dikutip Al Jazeera.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan penyebab tabrakan dan rincian lainnya termasuk pergerakan kapal sebelum kecelakaan sedang diselidiki.

Menurut kementerian tersebut, situs kecelakaan di Pulau Yakushima, jauh di utara wilayah yang disengketakan antara kedua negara.

Sekadar diketahui, Jepang dan China memiliki sengketa klaim atas kepulauan di Laut China Timur. Pulau-pulau yang jadi sengketa itu tidak berpenghuni.

Jepang mengklaim kepulauan tersebut sebagai miliknya dengan nama Senkaku. Sedangkan China juga mengklaim kepulauan itu sebagai miliknya dengan nama Diaoyu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Jepang telah memperkuat pembelaannya terhadap klaim pulau-pulau yang disengketakan dengan membentuk unit polisi khusus yang dipersenjatai dengan senjata otomatis.

Menurut laporan NHK, para polisi khusus yang berbasis di pulau selatan Okinawa akan dikerahkan ke pulau-pulau yang disengketakan jika terjadi pendaratan ilegal oleh kelompok bersenjata.

Pasukan militer dan penjaga pantai Jepang juga telah memperkuat posisi mereka di sekitar pulau-pulau yang disengketakan. Namun, pembentukan unit polisi khusus untuk membantu mempertahankan wilayah sengeketa baru pertama kali dilakukan Jepang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4406 seconds (0.1#10.140)