Pentagon Bersiap Hancurkan Kelompok Milisi Pro Iran di Irak

Minggu, 29 Maret 2020 - 14:03 WIB
Pentagon Bersiap Hancurkan Kelompok Milisi Pro Iran di Irak
Pentagon Bersiap Hancurkan Kelompok Milisi Pro Iran di Irak
A A A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan komandan militernya di Irak untuk mempersiapkan operasi potensial untuk menghancurkan kelompok milisi Kataib Hezbollah yang pro Iran. Milisi itu dituding Washington telah melakukan serangan di pangkalan Taji yang terjadi pada bulan Maret lalu yang menewaskan seorang tentara Inggris dan dua personil militer AS. (Baca: Roket Hantam Pangkalan Militer Irak, Tentara AS dan Inggris Tewas )

Pentagon diharapkan untuk menyebarkan peralatan pertahanan udara baru, termasuk baterai rudal sistem pertahanan udara Patriot dan sistem C-RAM dalam dua minggu ke depan.

The New York Times mengatakan perintah rahasia Pentagon berencana menghancurkan kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran di Irak.

Perintah ini muncul seminggu setelah pasukan koalisi yang dipimpin oleh AS untuk memerangi ISIS mengumumkan pemindahan ratusan tentara ke pangkalan-pangkalan baru di Irak.

Pemerintah AS sedang membahas cara untuk mencegah serangan oleh milisi pro-Iran tanpa membahayakan pasukan AS atau mempertaruhkan kesepakatan dengan pemerintah Irak.

Sebelumnya, Asisten Sekretaris Negara untuk Urusan Timur Dekat David Schenker mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menanggapi milisi pro Iran.

"Jika pemerintah Irak tidak mengambil langkah untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan koalisi, yang ada atas undangan pemerintah Irak, AS akan dipaksa untuk terus melindungi pasukan kami secara proaktif," katanya seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Minggu (29/3/2020).

Sementara itu, komandan AS, Letnan Jenderal Robert P. White, minggu lalu mengirim memo di mana ia mengatakan bahwa kampanye militer baru akan membutuhkan ribuan pasukan AS dikirim ke Irak dan mengalihkan sumber daya dari apa yang telah menjadi misi militer utama AS di sana: melatih pasukan Irak untuk memerangi ISIS.

Sementara itu, pakar Strategi Irak Dr. Hisham al-Hashemi mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa ini adalah perubahan penting dalam kebijakan AS. Sejak akhir Desember 2019 hingga 14 Maret 2020, AS telah melakukan langkah-langkah, namun hari ini pihaknya sedang menerapkan taktik baru untuk menghadapi musuh.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3469 seconds (0.1#10.140)