Starbucks Tutup Hampir Semua Cafe di AS dan Kanada, Batasi Layanan

NEW YORK - Starbucks Corp akan menutup sebagian besar cafe yang dioperasikan perusahaan di Amerika Utara selama dua pekan. Mereka membatasi pelayanan berupa drive-throughs untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.

"Mari lebih nyata. Latte tidak penting. Tapi di saat krisis, pemerintah meminta outlet makanan dan minuman tetap buka jika mungkin untuk pickup, Drive Thru atau pengiriman," papar Presiden Starbucks untuk Amerika Serikat (AS) dan Kanada Rossann Williams.

"Pengecualian untuk penutupan akan dilakukan untuk cafe yang memberi pelayanan di dalam atau sekitar rumah sakit serta pusat layanan kesehatan," papar Williams.

Starbucks yang memiliki hampir semua kedai di AS menyatakan mitra akan membuat keputusan independen tentang apakah mereka akan menutup cafenya, tapi perusahaan akan membayar semua toko mitra untuk 30 hari mendatang, tidak peduli apa keputusan mereka.

Langkah tersebut untuk meningkatkan upaya Starbucks meningkatkan social distancing, memperluas penutupan di luar universitas, mal dan wilayah risiko tinggi yang telah diumumkan beberapa hari silam.

Saat virus menyebar dengan cepat di penjuru AS, pengelola cafe dan restoran telah menutup pintu atau membatasi layanan pada pengiriman dan dibawa pulang.

New York, Illinois dan Connecticut pada Jumat (20/3) mengikuti California yang memerintahkan warga tetap di rumah dalam kebijakan social distancing.

Langkah pembatasan ini mempengaruhi lebih dari 75 juta orang atau hampir seperempat populasi AS. Sebagian besar tempat kerja ditutup dan warga diminta tetap di rumah kecuali untuk membeli kebutuhan di toko grosir, apotek, pengisian bahan bakar dan bisnis penting lainnya.

Corona telah menginveksi hampir 14.400 orang di AS dan kematian mencapai lebih dari 200 orang.