Dimodernisasi, Tu-95 Bisa Sasar Target di Amerika

Senin, 09 Maret 2020 - 02:00 WIB
Dimodernisasi, Tu-95...
Dimodernisasi, Tu-95 Bisa Sasar Target di Amerika
A A A
MOSKOW - Pesawat pengebom Rusia, Tu-95 kini dilaporkan bisa menembak sasaran bukan hanya di Eropa, tapi juga Amerika Serikat (AS) tanpa harus meninggalkan Rusia. Hal ini dimungkinkan setelah pesawat itu mendapatkan pembaruan. Tu-95 kini dipersenjatai rudal H-101 dan H-102 yang berjangkauan 5.000 kilometer dan daya tahan penerbangan hampir sembilan jam.

Melansir RBTH, modernisasi secara besar-besaran komponen penerbangan strategis Rusia saat ini tengah berlangsung, sebagai bagian dari sistem tritunggal pencegahan nuklir, mencakup rudal nuklir berbasis darat, kapal selam bersenjata rudal nuklir, dan pesawat strategis dengan bom dan rudal nuklir.

Pesawat pengebom strategis Tu-95, yang mendapatkan modernisasi serius untuk tipe MS dan MSM memiliki peran penting dalam hal ini. Modernisasi ini tidak hanya akan sangat memperluas kemampuan tempur pesawat pengebom itu, tetapi juga memperpanjang masa pemanfaatannya.

Tidak seperti pesawat supersonik Tu-160 yang membawa persenjataan yang mematikan di lambungnya, Tu-95 meletakkannya di bagian sayap. Tu-95 dipersenjatai dengan delapan rudal H-101 dan H-102, yang merupakan rudal jelajah klasik dengan kecepatan terbang yang diizinkan. Jangkauan maksimum rudal ini adalah 5.000 kilometer, tetapi untuk mencapainya, daya tahan penerbangannya yang hampir sembilan jam harus ditambah.

H-101 dan H-102 adalah rudal jelajah udara ke udara yang dirancang oleh Biro Desain Raduga untuk menggantikan rudal H-55 Uni Soviet. Proyek pengembangan rudal ini dimulai pada 1990-an dan diuji pertama kali pada 1998, sebelum akhirnya menjalani produksi empat tahun kemudian. Namun, rudal itu baru digunakan tentara Rusia pada 2012.

H-101 dilengkapi dengan hulu ledak fraksional TNT 400 kilogram konvensional, sementara H-102 mampu membawa hulu ledak termonuklir 0,25 – 1,0 megaton. Saat diluncurkan, rudal-rudal ini sangat sulit dideteksi karena bergerak pada ketinggian yang sangat rendah dan memiliki bodi dari material komposit dengan pantulan yang lebih sedikit.

Dengan dipandu sistem navigasi yang canggih, rudal-rudal itu menjadi senjata yang sangat akurat. Jane's, media di Inggris yang menyoroti isu militer, menyebutkan bahwa rudal H-101 konvensional dapat menyimpang hingga 20 meter, sedangkan rudal nuklir H-102 sampai 100 meter. Kedua penyimpangan itu termasuk kecil, mengingat kekuaatan hulu ledak yang dibawanya.

Pesawat yang dijuluki oleh NATO sebagai "Beruang" ini secara hipotesis dapat meluncurkan serangan rudal ke Eropa dan sebagian besar wilayah AS tanpa harus meninggalkan wilayah udara Rusia. Berkat karakteristik teknis dan taktis yang luar biasa dari rudal-rudal yang mempersenjatainya, pesawat pengebom Rusia itu disebut bisa memberikan dampak yang luas secara global.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5558 seconds (0.1#10.140)