Belanda Bersiap Adili Penembakan Pesawat MH17 tanpa Tersangka Rusia

Sabtu, 07 Maret 2020 - 15:31 WIB
Belanda Bersiap Adili Penembakan Pesawat MH17 tanpa Tersangka Rusia
Belanda Bersiap Adili Penembakan Pesawat MH17 tanpa Tersangka Rusia
A A A
AMSTERDAM - Pengadilan di Belanda akan menggelar sidang kasus penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah udara Ukraina timur Juli 2014. Sidang dimulai Senin (9/3/2020) tanpa empat tersangka asal Rusia dan Ukraina atau secara in absentia.

Pesawat MH17 membawa 298 orang (penumpang dan awak), termasuk 12 penumpang asal Indonesia, saat ditembak jatuh oleh rudal di wilayah Ukraina timur pada Juli 2014. Tak ada yang selamat dalam insiden itu.

Tiga orang Rusia dan seorang komandan pemberontak Ukraina dinyatakan sebagai tersangka dan berstatus buron.

Pesawat Boeing 777 terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika dihantam oleh rudal surface-to-air di wilayah Ukraina timur yang dikuasai pemberontak pro-Rusia.

Surat perintah penangkapan dikeluarkan tahun lalu oleh Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda untuk tiga pria Rusia dan seorang pria Ukraina. Keempat orang itu dinyatakan tersangka berdasarkan penyelidikan JIT. Investigasi telah menghabiskan beberapa tahun untuk mengumpulkan bukti.

Tiga tersangka asal Rusia diidentifikasi bernama Sergey Dubinsky, Oleg Pulatov dan Igor Girkin. Sedangkan tersangka asal Ukraina diidentifikasi bernama Leonid Kharchenko. Keempat orang tersebut memiliki posisi senior di kelompok milisi pro-Rusia di Ukraina timur.

JIT mengatakan para tersangka tidak menarik pelatuk untuk menembakkan misil terhadap pesawat Malaysia Airlines MH17, tetapi mereka berkolusi untuk melakukan serangan.

Girkin, seorang nasionalis Rusia, adalah menteri pertahanan di Republik Rakyat Donetsk (DNR). DNR mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka di Ukraina timur. Dubinsky, Pulatov dan Kharchenko adalah anggota unit intelijen militer separatis Ukraina.

Para tersangka mustahil hadir di persidangan tingkat tinggi di dekat bandara Schiphol Amsterdam di mana mereka akan dituntut berdasarkan hukum Belanda. Jika mereka tidak muncul, atau gagal mengirim pengacara, hakim dapat memutuskan bahwa persidangan dilakukan secara in absentia.

Mereka juga menghadapi tuduhan awal mendapatkan peluncur rudal dengan maksud untuk menjatuhkan sebuah pesawat.

Pemerintah Rusia secara konsisten membantah keterlibatan atau memberikan dukungan finansial atau militer kepada pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan Kremlin akan menunggu untuk melihat bagaimana persidangan dimulai sebelum berkomentar. Namun, dia mengatakan Rusia selalu ragu tentang objektivitas penyelidikan yang dipimpin Belanda.

"Pengadilan akan melakukan tugasnya secara independen," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan kepada wartawan di Den Haag pada hari Jumat, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/3/2020).

"Ini adalah langkah yang sangat penting untuk mengungkap kebenaran dan mencari keadilan bagi para korban dan para penyintas," ujarnya.

Rutte mengatakan persidangan kemungkinan besar bukan akhir dari proses hukum. "(Karena) penyelidikan atas keterlibatan orang lain sedang berlangsung," katanya.

JIT mencakup otoritas peradilan dari Australia, Malaysia, Belgia dan Ukraina, di samping polisi dan jaksa Belanda.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4036 seconds (0.1#10.140)