Setelah Hampir Perang, Rusia-Turki Sepakat Gencatan Senjata di Idlib

Jum'at, 06 Maret 2020 - 16:06 WIB
Setelah Hampir Perang, Rusia-Turki Sepakat Gencatan Senjata di Idlib
Setelah Hampir Perang, Rusia-Turki Sepakat Gencatan Senjata di Idlib
A A A
MOSKOW - Turki dan Rusia menyepakati gencatan senjata di wilayah Idlib, Suriah, setelah perundingan di Moskow untuk mengatasi konflik yang telah memaksa hampir satu juta orang mengungsi dalam tiga bulan terakhir.

Presiden Rusia Vladimir Putin berdiri di samping Presiden Turki Tayyip Erdogan saat mengatakan dia berharap kesepakatan ini akan menghentikan aksi militer di basis terakhir pemberontak di Suriah tersebut.

"Saya mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan ini akan menajdi basis yang baik untuk penghentian aktivitas militer di zona de-eskalasi Idlib dan menghentikan penderitaan populasi damai dan munculnya krisis kemanusiaan," ujar Putin.

Erdogan menjelaskan bahwa gencatan senjata akan berlaku sejak tengah malam pada Kamis (5/3) waktu setempat. "Kami akan bekerja bersama menyediakan bantuan untuk rakyat Suriah yang membutuhkan," kata Erdogan.

"Turki masih memiliki hak merespon semua serangan rezim Suriah di lapangan," ungkap Erdogan.

Rusia dan Turki mendukung pihak yang berperang dalam konflik sembilan tahun di Suriah. Moskow mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Turki mendukung kelompok pemberontak.

Beberapa kesepakatan sebelumnya untuk mengakhiri pertempuran di Idlib telah batal.

Serangan terbaru di Idlib oleh pasukan Assad yang didukung serangan udara Rusia memicu apa yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk dalam perang yang memicu jutaan orang mengungsi dan menewaskan ratusan ribu orang lainnya.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3630 seconds (0.1#10.140)