5 Negara Muslim yang Tak Rayakan Isra Mikraj, Siapa Saja?
loading...

Band tampil selama acara memperingati Lailat al-Isra dan Miraj di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, pada 3 April 2019. Foto/anadolu
A
A
A
RIYADH - Sejumlah negara Muslim yang tak rayakan Isra Mikraj sebagai perayaan besar menarik diketahui. Salah satunya adalah Arab Saudi.
Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam mengenai perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Di momen itu, Nabi Muhammad juga menerima perintah mengerjakan sholat kepada umatnya.
Peristiwa itu kemudian dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Islam. Meski begitu, tidak semua negara Muslim menjadikannya sebagai hari libur nasional atau merayakannya secara besar-besaran.
Negara Muslim yang Tak Rayakan Isra Mikraj
Pertama, ada Arab Saudi. Salah satu alasan negara ini tidak merayakan Isra Mikraj berkaitan dengan pandangan keagamaan di sana yang cenderung menghindari tradisi atau kebiasaan yang dianggap tak punya dasar kuat dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Sejalan dengan hal itu, Arab Saudi juga tidak menetapkan hari libur nasional untuk memperingati peristiwa Isra Mikraj.
Terlepas dari itu, bukan berarti Muslim di Arab Saudi tidak percaya peristiwa Isra Mikraj. Mereka tetap meyakini peristiwa Isra Mikraj sebagai bagian dari sejarah Islam yang penting, tetapi tanpa ritual atau acara khusus.
Lanjut, ada Yordania. Mengutip RoyaNews, negara ini secara historis tidak menetapkan Isra Mikraj sebagai hari libur umum untuk kementerian, lembaga, atau kantor pemerintah.
Meski begitu, momen Isra Mikraj dihormati sebagai salah satu peristiwa penting dalam Islam. Umat Muslim di sini menanggapi momen itu dengan sederhana tanpa menghilangkan pemahaman tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw tersebut.
Muslim di Iran percaya adanya peristiwa Isra Mikraj. Namun, mereka tidak merayakannya secara besar-besaran sebagai perayaan nasional termasuk menjadikannya hari libur.
Salah satu alasannya karena Iran adalah negara dengan mayoritas Muslim Syiah, sehingga memiliki tradisi keagamaan sendiri.
Di sini, peringatan keagamaan cenderung lebih fokus pada peristiwa dan figur penting dalam sejarah Syiah, seperti Asyura (peringatan wafatnya Imam Husain di Karbala) misalnya.
Namun, Isra Mikraj tetap dihormati dalam konteks ajaran Islam dan dibahas dalam ceramah keagamaan di masjid atau pusat studi keislaman.
Mereka sepakat menjadikannya sebagai salah satu peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw.
Bagi Aljazair, mereka memiliki pendekatan yang berbeda terhadap peringatan Isra Mikraj. Di sini, momen Isra Mikraj biasanya dihormati dengan acara-acara keagamaan, tetapi tidak ada perayaan besar atau libur nasional secara resmi.
Umat Muslim di Aljazair hanya sebatas mengikuti ceramah di masjid atau melakukan ibadah khusus pada malam Isra Mikraj, tanpa perayaan besar seperti di beberapa negara lain.
Hal ini sebagian disebabkan pengaruh budaya dan tradisi lokal yang lebih menekankan pada ibadah individual dan kajian agama.
Berikutnya ada Nigeria. Negara yang memiliki populasi Muslim signifikan (sekitar 50%) ini, Isra Mikraj dihormati oleh komunitas Muslim.
Namun, pemerintah di sana tidak secara resmi menetapkannya sebagai hari libur nasional di seluruh negara. Sebagian umat Muslim lebih memilih memperbanyak ibadah dan mencoba mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Itulah beberapa negara Muslim yang tak rayakan Isra Mikraj sebagai perayaan besar-besaran.
Baca juga: Rusia Respons Usulan AS untuk Akhiri Konflik Ukraina dalam 100 Hari
Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam mengenai perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Di momen itu, Nabi Muhammad juga menerima perintah mengerjakan sholat kepada umatnya.
Peristiwa itu kemudian dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Islam. Meski begitu, tidak semua negara Muslim menjadikannya sebagai hari libur nasional atau merayakannya secara besar-besaran.
Negara Muslim yang Tak Rayakan Isra Mikraj
1. Arab Saudi
Pertama, ada Arab Saudi. Salah satu alasan negara ini tidak merayakan Isra Mikraj berkaitan dengan pandangan keagamaan di sana yang cenderung menghindari tradisi atau kebiasaan yang dianggap tak punya dasar kuat dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Sejalan dengan hal itu, Arab Saudi juga tidak menetapkan hari libur nasional untuk memperingati peristiwa Isra Mikraj.
Terlepas dari itu, bukan berarti Muslim di Arab Saudi tidak percaya peristiwa Isra Mikraj. Mereka tetap meyakini peristiwa Isra Mikraj sebagai bagian dari sejarah Islam yang penting, tetapi tanpa ritual atau acara khusus.
2. Yordania
Lanjut, ada Yordania. Mengutip RoyaNews, negara ini secara historis tidak menetapkan Isra Mikraj sebagai hari libur umum untuk kementerian, lembaga, atau kantor pemerintah.
Meski begitu, momen Isra Mikraj dihormati sebagai salah satu peristiwa penting dalam Islam. Umat Muslim di sini menanggapi momen itu dengan sederhana tanpa menghilangkan pemahaman tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw tersebut.
3. Iran
Muslim di Iran percaya adanya peristiwa Isra Mikraj. Namun, mereka tidak merayakannya secara besar-besaran sebagai perayaan nasional termasuk menjadikannya hari libur.
Salah satu alasannya karena Iran adalah negara dengan mayoritas Muslim Syiah, sehingga memiliki tradisi keagamaan sendiri.
Di sini, peringatan keagamaan cenderung lebih fokus pada peristiwa dan figur penting dalam sejarah Syiah, seperti Asyura (peringatan wafatnya Imam Husain di Karbala) misalnya.
Namun, Isra Mikraj tetap dihormati dalam konteks ajaran Islam dan dibahas dalam ceramah keagamaan di masjid atau pusat studi keislaman.
Mereka sepakat menjadikannya sebagai salah satu peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw.
4. Aljazair
Bagi Aljazair, mereka memiliki pendekatan yang berbeda terhadap peringatan Isra Mikraj. Di sini, momen Isra Mikraj biasanya dihormati dengan acara-acara keagamaan, tetapi tidak ada perayaan besar atau libur nasional secara resmi.
Umat Muslim di Aljazair hanya sebatas mengikuti ceramah di masjid atau melakukan ibadah khusus pada malam Isra Mikraj, tanpa perayaan besar seperti di beberapa negara lain.
Hal ini sebagian disebabkan pengaruh budaya dan tradisi lokal yang lebih menekankan pada ibadah individual dan kajian agama.
5. Nigeria
Berikutnya ada Nigeria. Negara yang memiliki populasi Muslim signifikan (sekitar 50%) ini, Isra Mikraj dihormati oleh komunitas Muslim.
Namun, pemerintah di sana tidak secara resmi menetapkannya sebagai hari libur nasional di seluruh negara. Sebagian umat Muslim lebih memilih memperbanyak ibadah dan mencoba mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Itulah beberapa negara Muslim yang tak rayakan Isra Mikraj sebagai perayaan besar-besaran.
Baca juga: Rusia Respons Usulan AS untuk Akhiri Konflik Ukraina dalam 100 Hari
(sya)
Lihat Juga :