Tambah 69 Lagi, Virus Corona Sudah Bunuh 630 Orang di China
A
A
A
WUHAN - Jumlah orang yang meninggal di China akibat wabah virus Corona baru, 2019-nCoV , pada Jumat (7/2/2020) sudah mencapai 630 orang. Jumlah kematian ini bertambah lagi setelah provinsi Hubei melaporkan 69 kematian baru.
Dalam berita hariannya, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei juga mengonfirmasi 2.447 kasus baru di provinsi tersebut. Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan , adalah tempat wabah berasal.
Stasiun televisi pemerintah China pada hari Jumat melaporkan jumlah kematian di provinsi Hubei mulai dari sejak wabah muncul telah meningkat dari 69 orang menjadi 618 pada hari Kamis. (Baca: Virus Corona Mengganas, Xi Jinping Kobarkan 'Perang Rakyat' )
Ada lebih dari 2.447 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, yang menjadikan total kasus atau orang yang terinfeksi virus Corona baru di provinsi itu menjadi 22.112.
Sebagian besar kematian baru terjadi di Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan. Kota Wuhan melaporkan 64 kematian baru pada hari Kamis, atau naik dari 52 pada hari Rabu. Sebanyak 478 orang di Wuhan kini telah meninggal karena virus tersebut. Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi di Wuhan meningkat 1.501 pada hari Kamis.
Korban terbaru muncul segera setelah konfirmasi kematian seorang dokter China yang mencoba memperingatkan dunia tentang coronavirus baru. Dokter bernama Li Wenliang itu dijuluki media sebagai dokter whistleblower virus Corona. (Baca juga: Tragis, Dokter China Whistleblower Virus Corona Meninggal )
Li Wenliang, 34, adalah dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Wuhan. Dia dan tujuh orang lainnya ditegur oleh polisi Wuhan bulan lalu karena menyebarkan informasi "ilegal dan salah" tentang coronavirus.
Li telah memberi tahu sekelompok dokter di media sosial China tentang tujuh kasus yang dilihatnya dan mem-posting gambar hasil tes dalam upaya membantu dokter lain.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Kamis bahwa terlalu dini untuk mengatakan bahwa wabah virus Corona baru sedang memuncak. Namun, WHO mencatat bahwa China telah mencatat hari pertama penurunan jumlah infeksi baru.
Dr Mike Ryan, pakar kedaruratan utama WHO, mengatakan sangat sulit untuk membuat prediksi tentang perjalanan penyakit yang pertama kali dilaporkan di pusat kota Wuhan pada akhir Desember 2019. "Kami masih berada di tengah-tengah wabah yang hebat," katanya, seperti dikutip Straits Times.
"Ada siklus penularan, dan kami mungkin melihat kasus-kasus itu meningkat dalam beberapa hari mendatang. Tetapi setidaknya untuk saat ini, semuanya stabil," kata Ryan pada konferensi pers.
"Tetapi 4.000 kasus atau hampir, 3.700 kasus virus Corona yang dikonfirmasi dalam satu hari, bukan apa-apa untuk dirayakan dan tentunya masih merupakan kekhawatiran besar," katanya.
Dalam berita hariannya, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei juga mengonfirmasi 2.447 kasus baru di provinsi tersebut. Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan , adalah tempat wabah berasal.
Stasiun televisi pemerintah China pada hari Jumat melaporkan jumlah kematian di provinsi Hubei mulai dari sejak wabah muncul telah meningkat dari 69 orang menjadi 618 pada hari Kamis. (Baca: Virus Corona Mengganas, Xi Jinping Kobarkan 'Perang Rakyat' )
Ada lebih dari 2.447 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, yang menjadikan total kasus atau orang yang terinfeksi virus Corona baru di provinsi itu menjadi 22.112.
Sebagian besar kematian baru terjadi di Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan. Kota Wuhan melaporkan 64 kematian baru pada hari Kamis, atau naik dari 52 pada hari Rabu. Sebanyak 478 orang di Wuhan kini telah meninggal karena virus tersebut. Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi di Wuhan meningkat 1.501 pada hari Kamis.
Korban terbaru muncul segera setelah konfirmasi kematian seorang dokter China yang mencoba memperingatkan dunia tentang coronavirus baru. Dokter bernama Li Wenliang itu dijuluki media sebagai dokter whistleblower virus Corona. (Baca juga: Tragis, Dokter China Whistleblower Virus Corona Meninggal )
Li Wenliang, 34, adalah dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Wuhan. Dia dan tujuh orang lainnya ditegur oleh polisi Wuhan bulan lalu karena menyebarkan informasi "ilegal dan salah" tentang coronavirus.
Li telah memberi tahu sekelompok dokter di media sosial China tentang tujuh kasus yang dilihatnya dan mem-posting gambar hasil tes dalam upaya membantu dokter lain.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Kamis bahwa terlalu dini untuk mengatakan bahwa wabah virus Corona baru sedang memuncak. Namun, WHO mencatat bahwa China telah mencatat hari pertama penurunan jumlah infeksi baru.
Dr Mike Ryan, pakar kedaruratan utama WHO, mengatakan sangat sulit untuk membuat prediksi tentang perjalanan penyakit yang pertama kali dilaporkan di pusat kota Wuhan pada akhir Desember 2019. "Kami masih berada di tengah-tengah wabah yang hebat," katanya, seperti dikutip Straits Times.
"Ada siklus penularan, dan kami mungkin melihat kasus-kasus itu meningkat dalam beberapa hari mendatang. Tetapi setidaknya untuk saat ini, semuanya stabil," kata Ryan pada konferensi pers.
"Tetapi 4.000 kasus atau hampir, 3.700 kasus virus Corona yang dikonfirmasi dalam satu hari, bukan apa-apa untuk dirayakan dan tentunya masih merupakan kekhawatiran besar," katanya.
(mas)