Israel Serbu Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza, Paksa Para Dokter dan Pasien Mengungsi Setengah Telanjang

Sabtu, 28 Desember 2024 - 07:01 WIB
loading...
Israel Serbu Rumah Sakit...
Pasukan Israel menghentikan pasokan oksigen di Kamal Adwan dan memaksa petugas medis dan pasien keluar ke jalan pada 27 Desember 2024. Foto/MEE
A A A
GAZA - Pasukan Israel menyerbu rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di Gaza pada hari Jumat (27/12/2024).

Mereka memaksa para dokter dan pasien Palestina yang setengah telanjang untuk pergi dengan berjalan kaki ke tujuan yang tidak diketahui.

Kondisi itu terlihat dalam video dan kesaksian saksi mata yang dibagikan kepada Middle East Eye (MEE).

Menurut satu video yang dikirim ke MEE, beberapa tank Israel terlihat ditempatkan di luar Rumah Sakit Kamal Adwan yang dibom di Beit Lahia, sementara puluhan pria yang hanya mengenakan pakaian dalam diarahkan ke area yang tidak terlihat.

Islam Ahmad, jurnalis lokal dan saksi mata serangan itu, mengatakan komunikasi telah terputus dengan staf rumah sakit beberapa jam sebelum pasukan Israel menyerbu fasilitas itu.

Dia mengatakan pasukan Israel telah menyerang rumah sakit sejak matahari terbit, dengan ruang operasi, laboratorium, dan departemen gawat darurat lainnya menjadi sasaran serangan dan dibakar.

Dia menambahkan ada kekhawatiran yang meningkat akan keselamatan para tenaga medis seperti Hossam Abu Safiya, kepala rumah sakit, karena Israel secara sengaja menargetkan para pekerja kesehatan.

Sementara itu, seorang pekerja medis di dalam rumah sakit mengatakan ada ketakutan yang nyata di dalam gedung utama setelah pasukan Israel menghentikan pasokan oksigen dan mulai memaksa para tenaga medis dan pasien keluar ke jalan.

Cuaca di Gaza telah anjlok dalam beberapa hari terakhir dengan sedikitnya empat bayi meninggal karena hipotermia akibat blokade Israel terhadap makanan, air, dan persediaan musim dingin yang penting.

Sebelumnya, rekaman yang dikirim ke MEE menunjukkan satu quadcopter Israel menjatuhkan bahan peledak di satu bagian fasilitas sementara teriakan minta tolong terdengar.

Tidak jelas apakah ada korban jiwa dalam serangan hari Jumat. Serangan terhadap Kamal Adwan terjadi sehari setelah 50 warga Palestina tewas dalam serangan udara di satu gedung di halaman rumah sakit.

Sebanyak lima staf medis tewas dalam serangan hari Kamis, bersama dengan istri, orang tua, dan anak-anak mereka.

Kamal Adwan telah berada di bawah pengepungan Israel yang mencekik selama lebih dari dua bulan, menerima sedikit atau tidak ada bantuan, obat-obatan, makanan atau bahan bakar sejak Israel mengintensifkan blokade di bagian utara daerah kantong itu.

Dua rumah sakit lainnya, Rumah Sakit Indonesia dan rumah sakit al-Awda, menghentikan operasinya beberapa pekan lalu karena serangan Israel yang terus berlanjut.

Kamal Adwan tetap beroperasi dengan kapasitas minimal, menawarkan layanan penyelamatan nyawa bagi bayi baru lahir di unit perawatan intensif neonatal dan pasien lain di ICU.

Militer Israel mengintensifkan serangannya di Gaza utara pada tanggal 5 Oktober setelah satu proposal kontroversial bernama "Rencana Umum" diajukan kepada pemerintah Israel.

Rencana tersebut mengatakan wilayah utara Koridor Netzarim, yang membelah Gaza menjadi dua, harus dikosongkan dari penduduknya sehingga Israel dapat membangun "zona militer tertutup".

Menurut rencana tersebut, siapa pun yang memilih untuk tetap tinggal akan dianggap sebagai anggota Hamas dan dapat dibunuh.

Sejak meluncurkan rencana tersebut, pasukan Israel dituduh memperparah kelaparan dan kekurangan gizi untuk membersihkan etnis Palestina, dengan Oxfam melaporkan awal pekan ini bahwa hanya 12 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza utara bulan ini.

Militer Israel juga dituduh sengaja menghancurkan sistem kesehatan Gaza melalui serangan terus-menerus terhadap rumah sakit, ambulans, dan dokter, sejak serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.

Pasukan Israel sebelumnya menyerbu dua rumah sakit terbesar di jalur itu, Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza dan Rumah Sakit Naser di Khan Younis, menghancurkan keduanya dalam prosesnya.

Mereka juga telah membunuh lebih dari 1.150 petugas kesehatan dan menahan 300 orang sejak perang di Gaza dimulai, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong itu.

Baca juga: Houthi Yaman Serang Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dengan Rudal Hipersonik
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Profil Theodorus I,...
Profil Theodorus I, Paus Kelahiran Palestina yang Jarang Diketahui
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Permudah Akses Kesehatan...
Permudah Akses Kesehatan Bagi Masyarakat, Baznas RI Resmikan RSB di Kepulauan Riau
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Prancis Bersiap Terjunkan...
Prancis Bersiap Terjunkan Pasukan Robot Khusus untuk Perang
Waspada! 5 Gejala di...
Waspada! 5 Gejala di Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Serius
Teuku Ryzki Minta Aldy...
Teuku Ryzki Minta Aldy Maldini Selesaikan Dugaan Penipuan: Nggak Boleh Ngilang!
Berita Terkini
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Infografis
Amnesty Internasional...
Amnesty Internasional Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved