Trump: Irak Senang dengan Apa yang Dilakukan Tentara AS

Kamis, 23 Januari 2020 - 03:01 WIB
Trump: Irak Senang dengan Apa yang Dilakukan Tentara AS
Trump: Irak Senang dengan Apa yang Dilakukan Tentara AS
A A A
BAGHDAD - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan Irak senang dengan apa yang tentara AS lakukan di sana. Pernyataan itu diungkapkan dalam pembicaraan dengan Presiden Irak Barham Salih tentang masa depan misi pasukan AS.

Sejak drone AS membunuh komandan Iran di Baghdad, misi pasukan AS dipertanyakan banyak pihak di Irak. Parlemen Irak bahkan menuntut pasukan AS ditarik keluar dari Irak. Trump marah dan mengancam menerapkan sanksi pada Irak kecuali tentara AS tetap berada di sana.

"Salih dan Trump membahas pengurangan jumlah pasukan asing di Irak saat pertemuan di sela konferensi ekonomi di Davos, Swiss," ungkap pernyataan kantor Presiden Irak, dilansir Reuters.

Ditanya sebelum pertemuan itu tentang prospek penarikan pasukan AS, Trump mengatakan, "kami bicara tentang banyak hal berbeda dan Anda akan mendengar apa pun yang kami lakukan. Tapi mereka suka dengan apa yang kami lakukan dan kami suka mereka, dan kami memiliki hubungan sangat baik."

AS memiliki sekitar 5.000 tentara di Irak, diundang kembali ke negara itu pada 2014 oleh Baghdad untuk membantu memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Namun nasib misi itu dipertanyakan sejak 3 Januari saat Trump memerintahkan serangan drone yang menewaskan komandan Iran Qassem Soleimani di bandara Baghdad, Irak.

Trump menekankan bahwa kehadiran AS jauh lebih kecil dibandingkan selama pendudukan AS pada 2003-2011 setelah invasi menggulingkan Saddam Hussein.

"Kami berkurang menjadi 5.000 sehingga kami turun ke jumlah sangat rendah, secara historis rendah, dan kami akan melihat apa yang terjadi," kata Trump.

Ditanya tentang ancaman sanksi pada Irak, Trump menjelaskan, "Kami akan melihat apa yang terjadi, karena kami harus melakukan berbagai hal sesuai ketentuan kami."

"Selama pertemuan, pengurangan pasukan asing dan pentingnya menghormati permintaan rakyat Irak untuk menjaga kedaulatan negara didiskusikan," ungkap pernyataan kantor Salih.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5132 seconds (0.1#10.140)