Siapa Saja Jenderal Suriah di Lingkaran Dalam Assad dan Kabur ke Mana Mereka?
loading...
A
A
A
Mamlouk juga dicari di Prancis setelah pengadilan memvonisnya dan beberapa orang lainnya secara in absentia atas keterlibatan dalam kejahatan perang dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
Persidangan difokuskan pada peran para pejabat dalam penangkapan seorang pria Prancis-Suriah dan putranya di Damaskus pada tahun 2013, serta penyiksaan dan pembunuhan yang mereka lakukan setelahnya.
Abdurrahman, seperti dikutipAP, Sabtu (14/12/2024),mengatakan Mamlouk melarikan diri ke Lebanon, dan tidak jelas apakah dia masih berada di negara itu di bawah perlindungan Hizbullah.
Al-Hassan adalah komandan Divisi Pasukan Misi Khusus ke-25 dan kemudian menjadi kepala Pasukan Khusus Suriah, yang merupakan kunci bagi banyak kemenangan rezim di medan perang dalam perang saudara yang telah berlangsung lama—termasuk di Aleppo dan pinggiran timur Damaskus yang telah lama menahan pasukan Assad.
Al-Hassan dikenal memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin selama salah satu kunjungannya ke Suriah. Keberadaan al-Hassan tidak diketahui.
Luka, kepala dinas intelijen Direktorat Keamanan Umum, tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat luas tetapi telah memainkan peran besar dalam tindakan keras terhadap oposisi, terutama di kota Homs yang dijuluki sebagai “ibu kota revolusi Suriah”.
Luka telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris atas perannya dalam tindakan keras tersebut. Tidak jelas di mana dia berada.
Khalil, yang keberadaannya juga tidak diketahui, adalah kepala dinas Intelijen Angkatan Udara dan dikenal luas sebagai "Jagal Daraya" karena diduga memimpin serangan tahun 2012 di pinggiran kota Damaskus dengan nama yang sama yang menewaskan ratusan orang.
Dia adalah mantan kepala dinas Intelijen Angkatan Udara, juga diduga bertanggung jawab atas serangan di Daraya. Hassan termasuk di antara mereka yang dihukum di Prancis tahun ini bersama dengan Mamlouk. Tak diketahui keberadaannya.
Jenderal yang dekat dengan Assad ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama rezim berkuasa. Tak diketahui keberadaannya sejak rezim Assad tumbang.
Persidangan difokuskan pada peran para pejabat dalam penangkapan seorang pria Prancis-Suriah dan putranya di Damaskus pada tahun 2013, serta penyiksaan dan pembunuhan yang mereka lakukan setelahnya.
Abdurrahman, seperti dikutipAP, Sabtu (14/12/2024),mengatakan Mamlouk melarikan diri ke Lebanon, dan tidak jelas apakah dia masih berada di negara itu di bawah perlindungan Hizbullah.
4. Brigadir Jenderal Suheil al-Hassan
Al-Hassan adalah komandan Divisi Pasukan Misi Khusus ke-25 dan kemudian menjadi kepala Pasukan Khusus Suriah, yang merupakan kunci bagi banyak kemenangan rezim di medan perang dalam perang saudara yang telah berlangsung lama—termasuk di Aleppo dan pinggiran timur Damaskus yang telah lama menahan pasukan Assad.
Al-Hassan dikenal memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin selama salah satu kunjungannya ke Suriah. Keberadaan al-Hassan tidak diketahui.
5. Mayor Jenderal Hussam Luka
Luka, kepala dinas intelijen Direktorat Keamanan Umum, tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat luas tetapi telah memainkan peran besar dalam tindakan keras terhadap oposisi, terutama di kota Homs yang dijuluki sebagai “ibu kota revolusi Suriah”.
Luka telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris atas perannya dalam tindakan keras tersebut. Tidak jelas di mana dia berada.
6. Mayor Jenderal Qahtan Khalil
Khalil, yang keberadaannya juga tidak diketahui, adalah kepala dinas Intelijen Angkatan Udara dan dikenal luas sebagai "Jagal Daraya" karena diduga memimpin serangan tahun 2012 di pinggiran kota Damaskus dengan nama yang sama yang menewaskan ratusan orang.
7. Mayor Jenderal (Purn) Jamil Hassan
Dia adalah mantan kepala dinas Intelijen Angkatan Udara, juga diduga bertanggung jawab atas serangan di Daraya. Hassan termasuk di antara mereka yang dihukum di Prancis tahun ini bersama dengan Mamlouk. Tak diketahui keberadaannya.
8. Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Ali Abbas
Jenderal yang dekat dengan Assad ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama rezim berkuasa. Tak diketahui keberadaannya sejak rezim Assad tumbang.