Analisis Bagaimana Militer Rezim Assad Runtuh Sekejap di Suriah

Jum'at, 13 Desember 2024 - 11:39 WIB
loading...
A A A
Yang tertinggal di lapangan adalah pasukan Suriah yang sangat kurang kompak, imbuh semua sumber, menggambarkan beberapa unit yang kekurangan personel karena para perwira menerima suap untuk membebaskan prajurit dari tugas, atau telah menyuruh prajurit pulang dan mengambil gaji mereka sendiri.

Pada tahun 2020, militer rezim Assad memiliki 130.000 personel, menurut laporan Military Balance dari lembaga think tank IISS, yang menggambarkannya sebagai pasukan yang sangat terkuras oleh perang saudara yang panjang dan berubah menjadi organisasi bergaya milisi yang terstruktur tidak teratur yang berfokus pada keamanan internal.

Pada hari-hari menjelang keruntuhan rezim pada hari Minggu, Amerika Serikat memiliki informasi tentang tingkat desersi yang luas dan pasukan militer yang berpindah pihak, serta beberapa elemen yang melarikan diri ke Irak, kata seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim.

Reuters tidak dapat memastikan kekurangan personel secara keseluruhan di militer atau kekuatan pasukan rezim Assad saat ini.

Sumber militer Suriah menggambarkan para perwira dan pasukan sama-sama mengalami demoralisasi oleh gaji yang secara konsisten rendah bahkan setelah kemenangan militer yang menyakitkan di awal perang dan oleh laporan, yang tidak dapat diverifikasi Reuters, bahwa keluarga dekat Assad menjadi sangat kaya.

Pada 28 November, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata rezim Assad mengeluarkan telegram, memerintahkan semua pasukan untuk bersiap tempur penuh, menurut dokumen militer yang ditemukan oleh Reuters di kantor Intelijen Udara di Damaskus.

Sebagai tanda bahwa rezim tersebut putus asa, Direktorat Intelijen Udara Suriah, sebuah badan penting yang dekat dengan keluarga Assad, menuduh orang-orangnya melakukan "kelalaian" di pos-pos pemeriksaan di seluruh negeri setelah satu pos dikuasai oleh pemberontak di selatan pada 1 Desember, dan memperingatkan akan hukuman "tanpa keringanan" jika mereka tidak melawan, menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters.

Meskipun ada perintah dan ancaman, semakin banyak tentara dan perwira yang mulai membelot, kata semua sumber.

Alih-alih menghadapi pemberontak, atau bahkan pengunjuk rasa yang tidak bersenjata, tentara rezim terlihat oleh penduduk kota-kota Suriah, dan dalam banyak video yang mulai beredar daring, meninggalkan pos mereka, berganti pakaian sipil, dan pulang ke rumah.

Jurnalis Reuters yang memasuki Suriah pada hari Minggu menemukan seragam tentara masih berserakan di jalan-jalan Damaskus.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1022 seconds (0.1#10.140)