Muhammad al-Bashir Diberi Wewenang Bentuk Pemerintahan Sementara di Suriah
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Mohammed al-Bashir, kepala "pemerintahan penyelamatan" mengatakan pada Selasa (10/12/2024) bahwa oposisi Suriah telah memberinya wewenang membentuk pemerintahan sementara di negara itu.
"Berdasarkan keputusan Komando Umum, kami telah diberi wewenang untuk membentuk pemerintahan sementara. Ini akan dilakukan sementara pada tanggal 1 Maret 2025," ungkap al-Bashir kepada penyiar Al Hadath.
Apa yang disebut "pemerintahan penyelamatan" dibentuk oleh pasukan oposisi di Idlib sejak Januari 2024.
Kelompok oposisi bersenjata Suriah merebut Damaskus pada hari Minggu. Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dia dan 18 menteri lainnya telah memutuskan tetap berada di ibu kota.
Jalali juga mengatakan dia telah berhubungan dengan para pemimpin kelompok oposisi yang telah memasuki kota tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah berunding dengan beberapa pihak dalam konflik Suriah.
Kelompok Hayat Tahrir al-Sham dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah pada 29 November, bergerak maju dari utara wilayah barat laut Idlib menuju kota Aleppo dan Hama.
Sehari kemudian, Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, berada di bawah kendali penuh para pemberontak untuk pertama kalinya sejak dimulainya konflik di negara itu pada 2011.
"Berdasarkan keputusan Komando Umum, kami telah diberi wewenang untuk membentuk pemerintahan sementara. Ini akan dilakukan sementara pada tanggal 1 Maret 2025," ungkap al-Bashir kepada penyiar Al Hadath.
Apa yang disebut "pemerintahan penyelamatan" dibentuk oleh pasukan oposisi di Idlib sejak Januari 2024.
Kelompok oposisi bersenjata Suriah merebut Damaskus pada hari Minggu. Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dia dan 18 menteri lainnya telah memutuskan tetap berada di ibu kota.
Jalali juga mengatakan dia telah berhubungan dengan para pemimpin kelompok oposisi yang telah memasuki kota tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah berunding dengan beberapa pihak dalam konflik Suriah.
Kelompok Hayat Tahrir al-Sham dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah pada 29 November, bergerak maju dari utara wilayah barat laut Idlib menuju kota Aleppo dan Hama.
Sehari kemudian, Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, berada di bawah kendali penuh para pemberontak untuk pertama kalinya sejak dimulainya konflik di negara itu pada 2011.
(sya)