Tegang dengan Iran, AS Kerahkan Jet Tempur F-15 ke Saudi

Jum'at, 17 Januari 2020 - 02:17 WIB
Tegang dengan Iran, AS Kerahkan Jet Tempur F-15 ke Saudi
Tegang dengan Iran, AS Kerahkan Jet Tempur F-15 ke Saudi
A A A
RIYADH - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengerahkan skuadron pesawat jet tempur F-15E Strike Eagle ke Arab Saudi di tengah memanasnya ketegangan antara Amerika dengan Iran. Pesawat-pesawat tempur itu ditempatkan di Prince Sultan Air Base (Pangkalan Udara Pangeran Sultan).

Jet-jet Skuadron Tempur Ekspedisi ke-494 itu hanya beberapa jam setelah serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad yang menewaskan komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani, 3 Januari 2020. Pengerahan pesawat itu bagian dari penumpukan pasukan AS di wilayah tersebut untuk melawan Teheran.

Dijuluki "Mighty Black Panthers", skuadron pesawat tempur F-15E dikerahkan pada 4 Januari dari Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) Lakenheath. "Para krunya akan mengasah cakar kita bersama, bekerja dengan Angkatan Udara Kerajaan Saudi," kata komandan skuadron Letnan Kolonel Jaina Donberg, dalam sebuah pernyataan.

Jet-jet itu tiba ketika Pentagon mempercepat lebih banyak pasukan ke wilayah itu dalam menanggapi serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Satu-satunya skuadron tempur AS yang saat ini dikerahkan ke pangkalan yang berjarak sekitar 90 mil tenggara Riyadh, membawa kemampuan pencegahan dan pertahanan tambahan ke wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan Mark Esper telah memberi wewenang pengerahan dua skuadron tempur, satu sayap udara, empat baterai sistem rudal Patriot dan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Kerajaan Arab Saudi untuk meningkatkan keamanan sejak musim gugur lalu setelah dua fasilitas minyak Saudi diserang rudal jelajah dan pesawat nirawak bersenjata.

Bulan lalu, Sayap Udara Ekspedisi ke-378 secara resmi diaktifkan di pangkalan itu, yang menurut pernyataan Angkatan Udara “tumbuh setiap hari". Pengerahan peralatan tempur Amerika ini menandai kembalinya pasukan Amerika di wilayah itu sebelum operasi dipindahkan ke Qatar sekitar 15 tahun yang lalu.

"Kami mengubah apa yang tadinya hanya sepetak di padang pasir menjadi lokasi operasi penuh," kata Kolonel Robert Raymond, kepala kelompok operasi sayap udara, seperti dikutip Stars and Stripes, Jumat (17/1/2020).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6131 seconds (0.1#10.140)