Dua Politikus Partai Demokrat AS Berdebat Soal Capres Perempuan

Kamis, 16 Januari 2020 - 07:29 WIB
Dua Politikus Partai Demokrat AS Berdebat Soal Capres Perempuan
Dua Politikus Partai Demokrat AS Berdebat Soal Capres Perempuan
A A A
WASHINGTON - Elizabeth Warren dan Bernie Sanders berdebat tentang kemungkinan calon presiden (capres) perempuan bisa memenangkan pemilu presiden 2020. Debat itu menjadi isu menarik dalam debat kandidat capres Partai Demokrat menjelang pemilu pendahuluan.

Isu tersebut sebenarnya menjadi perdebatan bagi Warren dan Sanders yang merupakan politikus progresif dan liberal. “Bernie merupakan teman saya dan saya di sini tidak menyerangnya. Tapi, pertanyaan tentang apakah perempuan bisa menjadi presiden atau tidak perlu dikemukakan. Ini pertama kali bagi kita saling serang,” ujar Warren dilansir Reuters.

Pertanyaan dan perdebatan pun meluas meliputi gender, seksisme, dan elektabilitas, setelah empat tahun kekalahan Hillary Clinton melawan Trump. Hanya tiga pekan sebelum pemilu pendahuluan dimulai pada 3 Februari di Iowa, sebanyak 12 kandidat capres Demokrat harus bersaing ketat.

Warren mengungkapkan, para pria yang menjadi kandidat capres secara kalah pada 10 pemilu. Namun, dua perempuan yang berada di panggung yakni Warren dan Senator Amy Klobuchar memenangkan setiap pemilu yang diikutinya. “Saya menang setiap pemilu, dimana pun dan kapan pun. Saya juga pernah menang pemilu didistrik dan di kawasan pinggiran,” katanya.

Sebelumnya, Warren mengambil langkah tidak biasa. Dia menyerang rival utamanya Bernie Sanders yang mengatakan kepadanya pada pertemuan 2018 bahwa Sanders tidak percaya bahwa seorang perempuan bisa memenangkan pemilu presiden 2020 dan mengalahkan Presiden Trump.

Baik Warren maupun Sanders merupakan anggota Senat Amerika Serikat (AS). Mereka adalah teman dan kolega. Ke-duanya juga memiliki standar yang progresif. Bahkan, mereka sepakat untuk menandatangani pakta nonagresi dalam pertarungan tersebut. Namun, kesepakatan tersebut sepertinya sudah berakhir.

“Saya pikir perempuan bisa menang (pemilu); dia (Sanders) tidak percaya,” kata Warren, senator asal Massachusetts.

Mengenai laporan pertemuan tersebut, CNN mengutip empat orang mengetahui pertemuan tersebut, termasuk dua orang yang mendukung Warren mengungkapkan dua hal itu. CNN mengutip penasihat Warren yang mengatakan senator berbicara dengan Sanders dalam pertemuan pribadi tersebut.

Sanders, Senator asal Vermont, mengungkapkan itu adalah hal “lucu” ketika dia mengatakan kepada Warren bahwa perempuan tidak bisa menang. “Saya mengatakan hal itu pada malam di mana Donald Trump dikenal sexist, rasis, dan liar, karena mempersenjatai apa yang dia miliki,” paparnya.

Sanders mengungkapkan, saat itu Warren mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan maju sebagai presiden. “Sebagai balasan obrolan itu, saya mengatakan kepadanya bahwa seorang perempuan tidak bisa menang,” ujarnya.

Bagaimana, apakah perempuan bisamenang pada pemilu2020? “Tentu bisa. Hillary Clinton saja mengalahkan Donald Trump sebanyak 3 juta suara pada 2016,” ujarnya.

Namun, kubu kampanye Sanders tidak memberikan komentar. “Saya tidak memiliki kepentingan mendiskusikan pertemuan pribadi lagi karena Bernie dan saya memiliki banyak persamaan dibandingkan perbedaan,” kata Warren.

Pertarungan dua senator progresif tersebut setelah Politico melaporkan bahwa kubu kampanye Sanders mendistribusikan poin pembicaraan kepada sukarelawan tentang apa yang harus dikatakan kepada para pemilih. Panduan tersebut menunjukkan kalau Warren didukung kelompok orang berpendidikan tinggi.

Sementara itu, pertarungan antara kandidat capres Partai Demokrat semakin ketat. Dua jajak pendapat menunjukkan mantan Wakil Presiden Joe Biden masih diunggulkan.

Jajak pendapat yang digelar Universitas Monmouth menunjukkan Biden unggul dengan 24% di Iowa dan NewHampshire. Posisi kedua ditem-pati Sanders dengan selisih enam poin dibandingkan Biden. Sementara jajak pendapatyang dilaksanakan Universitas Franklin Pierce menunjukkan Biden mendapatkan 26% atau empat poin di atas Sanders di New Hampshire.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5437 seconds (0.1#10.140)