Eropa Picu Mekanisme Perselisihan dalam Kesepakatan Nuklir Iran

Selasa, 14 Januari 2020 - 23:01 WIB
Eropa Picu Mekanisme Perselisihan dalam Kesepakatan Nuklir Iran
Eropa Picu Mekanisme Perselisihan dalam Kesepakatan Nuklir Iran
A A A
PARIS - Prancis, Inggris dan Jerman secara resmi memicu mekanisme perselisihan dalam kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia pada Selasa (14/1). Ini menjadi langkah terkuat yang mereka ambil sejauh ini untuk menerapkan kesepakatan yang mengharuskan Iran membatasi program nuklirnya.

Kekuatan Eropa menyatakan mereka telah mengambil langkah untuk menghindari krisis proliferasi nuklir yang meningkat akibat eskalasi konflik di Timur Tengah.

Dalam pernyataan, mereka menyatakan masih ingin kesepakatan itu berhasil dan tidak bergabung dalam kampanye tekanan maksimal terhadap Iran oleh AS yang keluar dari kesepakatan itu pada 2018. Saat ini Washington kembali menerapkan sanksi pada Teheran.

Memicu mekanisme perselisihan puncaknya dapat secara resmi menuduh Iran melanggar ketentuan kesepakatan dan dapat memicu penerapan kembali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dicabut berdasarkan kesepakatan itu.

Iran secara bertahap melepas komitmennya dalam kesepakatan sejak AS keluar dari pakta itu. Teheran beralasan memiliki hak melakukannya karena tindakan AS.

"Kami tak dapat menerima pendapat bahwa Iran mengurangi penerapan kesepakatan nuklir (JCPOA)," papar pernyataan bersama tiga negara Eropa menggunakan nama resmi kesepakatan itu yakni Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

"Tiga negara kami tidak bergabung kampanye untuk menerapkan tekanan maksimal pada Iran. Harapan kami untuk membawa Iran kembali secara penuh menerapkan komitmen di bawah JCPOA," ungkap pernyataan ketiga negara.

Tiga negara Eropa itu telah memberi tahu Uni Eropa (UE) yang bertindak sebagai penjamin kesepakatan. Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Joseph Borrell menjelaskan, UE tidak bertujuan menerapkan kembali sanksi tapi menyelesaikan isu terkait penerapan kesepakatan.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5954 seconds (0.1#10.140)