Eks Menhan Zionis: Tentara Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Moshe Yaalon blakblakan menyebut tentara Israel sedang melakukan pembersihan etnis Arab Palestina di Jalur Gaza. Komentarnya telah memicu kemarahan rezim Zionis.
"Jalan yang kita lalui adalah penaklukan, aneksasi, dan pembersihan etnis," kata Yaalon dalam sebuah wawancara di saluran swasta DemocratTV.
Pensiunan Letnan Jenderal Zionis tersebut ketika ditanya tentang penilaian "pembersihan etnis", dia melanjutkan: "Apa yang terjadi di sana? Tidak ada lagi Beit Lahia, tidak ada lagi Beit Hanoun, tentara melakukan intervensi di Jabalia dan pada kenyataannya tanah itu sedang dibersihkan dari orang Arab."
Bagian utara Jalur Gaza, yang mencakup wilayah yang disebutkan Yaalon, telah menjadi sasaran serangan Israel sejak 6 Oktober yang bertujuan untuk mencegah kelompok Hamas berkumpul kembali.
Yaalon (74) adalah Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) antara tahun 2002 hingga 2005, tepat sebelum Israel menarik diri sepihak dari Gaza.
Dia menjabat sebagai menteri pertahanan dan wakil perdana menteri sebelum mengundurkan diri pada tahun 2016 karena perbedaan pendapat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ada kemarahan langsung di Israel atas komentar Yaalon.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan: “Israel malu karena memiliki sosok seperti [mantan] panglima militer dan menteri pertahanan [Moshe Yaalon].”
Partai Likud yang dipimpin Netanyahu, tempat Yaalon dulu bernaung, mengecam komentar Yaalon sebagai “pernyataan kosong dan tidak jujur”. “Itu hadiah bagi ICC dan kubu musuh Israel,”kata partai tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya English, Minggu (1/12/2024).
"Jalan yang kita lalui adalah penaklukan, aneksasi, dan pembersihan etnis," kata Yaalon dalam sebuah wawancara di saluran swasta DemocratTV.
Pensiunan Letnan Jenderal Zionis tersebut ketika ditanya tentang penilaian "pembersihan etnis", dia melanjutkan: "Apa yang terjadi di sana? Tidak ada lagi Beit Lahia, tidak ada lagi Beit Hanoun, tentara melakukan intervensi di Jabalia dan pada kenyataannya tanah itu sedang dibersihkan dari orang Arab."
Bagian utara Jalur Gaza, yang mencakup wilayah yang disebutkan Yaalon, telah menjadi sasaran serangan Israel sejak 6 Oktober yang bertujuan untuk mencegah kelompok Hamas berkumpul kembali.
Yaalon (74) adalah Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) antara tahun 2002 hingga 2005, tepat sebelum Israel menarik diri sepihak dari Gaza.
Dia menjabat sebagai menteri pertahanan dan wakil perdana menteri sebelum mengundurkan diri pada tahun 2016 karena perbedaan pendapat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ada kemarahan langsung di Israel atas komentar Yaalon.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan: “Israel malu karena memiliki sosok seperti [mantan] panglima militer dan menteri pertahanan [Moshe Yaalon].”
Partai Likud yang dipimpin Netanyahu, tempat Yaalon dulu bernaung, mengecam komentar Yaalon sebagai “pernyataan kosong dan tidak jujur”. “Itu hadiah bagi ICC dan kubu musuh Israel,”kata partai tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya English, Minggu (1/12/2024).