Donald Trump Ancam BRICS Jika Tinggalkan Dolar AS

Minggu, 01 Desember 2024 - 05:44 WIB
loading...
Donald Trump Ancam BRICS...
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump ancam negara-negara BRICS jika tinggalkan dolar AS. Foto/Jamie Kelter Davis/The New York Times
A A A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam negara-negara BRICS jika mereka meninggalkan dolar Amerika dan beralih ke mata uang lain untuk transaksi perdagangan internasional. Ancamannya adalah pengenaan tarif 100% atas barang-barang mereka.

Trump telah berulang kali mengancam akan menggunakan pengenaan tarif untuk mencapai tujuan geopolitiknya.

"Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba untuk menjauh dari dolar sementara kita berdiri dan menonton sudah berakhir," tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada hari Sabtu.



Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia akan meminta negara-negara BRICS untuk berjanji tidak akan membuat mata uang bersama atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS dengan konsekuensi akan menghadapi tarif 100%.

"Mereka bisa mencari 'orang bodoh' lain!" lanjut Trump, yang dilansir Reuters, Minggu (1/12/2024).

"Tidak ada peluang bahwa BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam perdagangan internasional, dan negara mana pun yang mencoba mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika,” papar Trump.

BRICS sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dan diperluas pada bulan Januari hingga mencakup Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Sekitar 30 negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi berkembang tersebut.

Rusia, yang saat ini memegang jabatan presiden bergilir kelompok tersebut, melontarkan gagasan untuk memperkenalkan mata uang BRICS pada tahun 2022.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menggemakan usulan Moskow tahun lalu, dengan menyatakan bahwa memiliki opsi untuk berdagang dalam mata uang cadangan lain akan mengurangi kerentanan negara-negara BRICS terhadap fluktuasi nilai tukar dolar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1163 seconds (0.1#10.140)