Mengapa AS dan NATO Tak Bisa Cegat Rudal Oreshnik Rusia? Ini Analisisnya

Sabtu, 23 November 2024 - 08:42 WIB
loading...
Mengapa AS dan NATO...
Rudal diluncurkan di kompleks roket hipersonik Avangard, Rusia. Foto/kemhan rusia
A A A
WASHINGTON - Rudal Oreshnik terbang dengan kecepatan Mach 10, atau 3 km per detik, menurut purnawirawan kolonel Angkatan Darat Rusia dan analis militer Viktor Litovkin kepada Sputnik.

Dia menjelaskan, dengan kecepatan itu, rudal tersebut tidak dapat dicegat oleh pertahanan udara modern.

“Ciri unik dari sistem rudal Oreshnik adalah, pertama, rudal tersebut merupakan rudal jarak menengah, rudal tersebut terbang mulai dari jarak 1.000 km hingga 5.500 km, dan kedua, rudal tersebut hipersonik, terbang dengan kecepatan Mach 10," papar Litovkin.

Mach 10, atau 10 kali kecepatan suara, setara dengan 3 km per detik, menurut pakar tersebut. “Tidak ada satu pun sistem pertahanan udara atau rudal di dunia yang mampu mencegat rudal hipersonik tersebut,” tegas Litovkin.

"Barat tidak memiliki rudal yang terbang dengan kecepatan seperti itu atau rudal hipersonik sama sekali," lanjut pakar tersebut.

Dia menjelaskan, "Meskipun AS telah berulang kali membanggakan mereka memiliki rudal tersebut, mereka tidak pernah menunjukkan peluncuran rudal tersebut. Mereka tampaknya menunjukkan rudal yang terbang dengan kecepatan supersonik 5,5 kali kecepatan suara atau Mach 5,5. Namun, kecepatan hipersonik dimulai pada Mach 6-7."

“Prinsip pengoperasian rudal tersebut mirip dengan yang ditunjukkan rudal hipersonik Kinzhal, yang diluncurkan pesawat supersonik MiG-31K, atau kendaraan luncur sistem hipersonik Avangard yang dipercepat oleh rudal balistik antarbenua UR-100N UТТKh,” ungkap sang pakar.

Rudal tersebut juga dilengkapi dengan beberapa hulu ledak, sang pakar menegaskan.

"Rudal tersebut mempercepat seluruh hulu ledaknya hingga kecepatan hipersonik dengan blok pemisah yang terbang ke target juga pada kecepatan hipersonik," ujar Litovkin.

Beberapa pakar militer berasumsi rudal Rusia yang baru dapat membawa setidaknya enam kendaraan masuk kembali yang ditargetkan secara independen (MIRV).

Mereka menyebut rudal jarak menengah Oreshnik akan membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mencapai target utama NATO di Eropa.

Menurut beberapa perkiraan, rudal tersebut dapat mencapai pangkalan rudal Aegis Ashore AS di Redzikowo, Polandia dalam waktu delapan hingga 11 menit.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)